Contents
Kampung Inggris – Tidak terasa sebentar lagi kita sudah di penghujung tahun, pada akhir tahun pastinya banyak orang yang memilih merayakan malam pergantian tahun dengan menikmati pesta kembang api. Selain kembang api, tahun baru biasanya juga identik dengan meniup trompet.
Nah, teman-teman pasti belum tau mengapa tahun baru selalu diiringi dengan meniup terompet? Kali ini admin akan menjelaskan sedikit tentang awal mula tradisi meniup terompet di malam tahun baru.
Seperti negara-negara lain di seluruh penjuru dunia, Indonesia juga memiliki tradisi saat menyambut pergantian tahun. Jika di beberapa negara Asia seperti Korea, Jepang, masyarakatnya merayakan tahun baru dengan mengunjungi tempat ibadah untuk berdoa, berbeda dengan Indonesia yang memiliki tradisi meniup terompet saat menyambut pergantian tahun.
Awalnya, budaya meniup terompet merupakan budaya masyarakat Yahudi. Bangsa mereka menyambut tahun baru yang bertepatan pada sistem penanggalan mereka yaitu bulan Tisyri yang jatuh pada bulan ke tujuh.


Dahulu, tradisi tiup terompet bermula saat masa Perang Salib. Saat itu, sebuah perperangan besar telah terjadi. Sebuah serangan para Kristiani yang berkerja sama dari berbagai kerajaaan dari Eropa maupun Asia melawan para kaum muslim saat itu.
Para muslim saat itu tidak membawa sekutu sebanyak lawannya. Sehingga mereka pun melawan musuh yang 2x lipat dari pada jumlah mereka. Tentunya para muslim yang kalah besar dalam jumlah pasukan mengalami kekalahan.Tentunya sebuah kemenangan pantas dirayakan. Seorang panglima besar Kristen pun meniupkan sebuah terompet untuk merayakannya.
Bagaimanapun asal muasal tradisi tiup terompet jelang pergantian tahun ini terjadi, yang pastinya semua orang merasa kurang lengkap jika detik-detik pergantian tahun tidak terdengar bunyi alat musik yang kini banyak terbuat dari kertas karton ini.
Meniup terompet bisa jadi diartikan sebagai pertanda bergantinya tahun yang telah lalu dengan tahun baru. Bahkan meniup terompet bisa diartikan sebagai tanda hadirnya semangat baru yang begitu bergema dan nyaring seperti bunyi terompet.
Terompet diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 sebelum Masehi. Dahulu, alat musik jenis ini digunakan untuk militer terutama saat akan berperang dan keperluan ritual agama. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaissance hingga saat ini.
Perlu diketahui Renaissance adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Terompet di Indonesia digunakan dalam budaya perayaan tahun baru Masehi, yaitu pada malam 31 Desember menjelang tanggal 1 Januari masyarakat membunyikannya dengan berkeliling kota menggunakan mobil dan sepeda motor. Terompet menjadi salah satu alat musik yang selalu terdengar di jalan-jalan dan tempat hiburan, hal ini telah menjadi budaya di kota-kota besar dalam menyambut datangnya tahun baru Masehi.
Salah satu hal yang unik menjelang datang tahun baru adalah menjamur nya penjualan terompet. Hal ini terkait dengan kesenangan orang merayakan malam tahun baru dengan membunyikan terompet sekeras mungkin untuk memeriahkan suasana. Kebisingan suara terompet ini mencapai puncaknya pada pukul 24:00 atau tepatnya tengah malam .
Contributor : Alif Okky Fadilah, Duhai Hawaika, dan Muhammad Diken
Baca juga :
1. Ucapan Tahun Baru 2018 Bahasa Inggris dan Terjemah
2. Tempat-Tempat Di Kediri Yang Cocok Untuk Perayaan Tahun Baru
3. Ini Cara Unik Menikmati Tahun Baru