Contents
Pare Kampung Inggris – Teks eksplanasi bermanfaat untuk pembaca bisa memahami suatu fenomena. Teks eksplanasi masuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8. Pembahasan kemudian dikembangkan untuk tingkat lebih lanjut.
Biasanya teks eksplanasi menjelaskan perkembangan suatu tempat, fenomena alam, sosial, dan budaya. Teks eksplanasi biasanya juga menjelaskan tentang proses yang berkenaan dengan tubuh manusia.
Apabila Anda pernah membaca teks tentang proses terjadinya bencana alam di media cetak, itu merupakan salah satu contoh dari teks eksplanasi.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan text eksplanasi, struktur, dan ciri-cirinya akan kita bahas di bawah ini:


Apa yang dimaksut dengan teks eksplanasi?
Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksplanasi?
Pengertian teks eksplanasi adalah kumpulan teks yang berisi penjelasan lengkap mengenai topik yang berhubungan dengan fenomena tertentu. Fenomena ini berhubungan dengan alam dan sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Dalam buku “Bahasa Indonesia” kelas XI (kelas 2 SMA) menjelaskan tentang ciri-ciri, pengertian, dan tujuan penulisan teks eksplanasi.
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Suatu kejadian, baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.
Lalu, gimana ya caranya kita tahu bahwa sebuah teks itu disebut sebagai teks eksplanasi? Yuk, kenali ciri-ciri dan karakteristik teks eksplanasi di bawah ini!
Karakteristik atau Ciri-Ciri dari Teks Eksplanasi
Karakteristik atau ciri-ciri dari teks eksplanasi adalah sesuatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses. Karakteristik atau ciri-ciri dari teks eksplanasi diantaranya adalah sebagai berikut:
Karakteristik Teks Eksplanasi
1. Menemukan Fakta Penting
Dalam sebuah paragraf biasanya ada gagasan umum atau ide pokok. Gagasan umum ini terdapat pada bagian awal paragraf.
Jika gagasan umum berada di awal paragraf disebut paragraf deduktif.
Sebaliknya jika ide pokok berada di akhir paragraf disebut paragraf induktif.
Teks eksplanasi bisa bersifat induktif atau campuran. Tetapi, kebanyakan teks eksplanasi menempatkan gagasan umum di awal paragraf.
2. Menceritakan Proses Terjadinya Fenomena
Salah satu ciri teks eksplanasi adalah menggunakan fakta dan pernyataan yang memiliki hubungan sebab dan akibat.
Hubungan sebab akibat ini menjadi sekumpulan fakta terkait suatu peristiwa atau fenomena.
Teks yang terdiri dari paragraf-paragraf ini hampir semuanya berupa fakta.
Teks eksplanasi menjelaskan kejadian secara urut dari awal sampai akhir.
Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi antara lain:
- Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
- Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
- Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
- Menggunakan kata penanda urutan.
- Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.


Struktur Teks Eksplanasi
Urutan Struktur Teks Eksplanasi
Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai berikut ini.
Struktur teks eksplanasi adalah:
1. Memiliki Pernyataan Umum
Di bagian pernyataan umum ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas.
Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena/peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
2. Memiliki Urutan Sebab Akibat
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Anda bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya.
Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
3. Memiliki Interpretasi
Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai penarikan kesimpulan.
Anda bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.
Cara Menulis Teks Eksplanasi
Secara umum teks eksplanasi memiliki kaidah teks prosedur. Kalimat eksplanasi masuk kategori faktual (nonsastra) dan memakai kata bermakna denotatif (kata yang memiliki makna sebenarnya). Adapun cara menulis teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
- Konjungsi Kausalitas
Teks eksplanasi banyak memakai kata sambung antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga. - Konjungsi Kronologis
Teks eksplanasi banyak memakai kata penghubung (berhubungan dengan waktu) seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya. - Teks Eksplanasi Berpola
Secara kronologis teks eksplanasi menggunakan banyak kalimat keterangan waktu.
Contoh Teks Eksplanasi
Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri dan struktur dari teks eksplanasi, berikut ini adalah contoh teks eksplanasi agar Anda lebih mudah memahaminya.
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya.
Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman.
Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.