Contents
KAMPUNG INGGRIS CEC – Slang: Apa arti toxic dalam hubungan. Toxic adalah istilah untuk seseorang yang “beracun”. Atau sifat pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik itu secara fisik ataupun emosional.
Seseorang bisa dianggap menjadi racun ketika ia menebarkan sesuatu yang negatif ke lingkungan sekitarnya. Seringkali Toxic People ditemukan melalui media sosial. Namun, dalam kehidupan nyata juga banyak.
Biasanya, kriteria toxic people ini adalah orang-orang yang sangat sulit merasakan bahagia. Hidupnya dibayang-bayang rasa tidak puas, sering mengeluh dan merasa resah. Mungkin beberapa dari kamu pernah berada di dalam lingkungan yang penuh dengan toxic people alias teman-teman yang ‘beracun.’
Biasanya, tipe-tipe orang ini suka bersikap egois dan hanya berteman untuk kepentingan pribadinya. Oleh sebab itu, kamu perlu tahu bagaimana ciri-ciri dari toxic people ini.
Tanda-tanda Seseorang yang Toxic


Secara umum, seseorang akan dianggap toxic jika orang tersebut akan membawa pengaruh buruk atau negatif di dalam lingkungan sosial. Biasanya hal tersebut akan membuat orang lain tidak nyaman.
Sama halnya dengan racun, orang-orang yang toxic ini juga akan bisa mengganggu kehidupan orang lain. Dan, dapat membuat orang lain dapat tersakiti serta bisa merugikan orang lain, baik secara emosional ataupun secara fisik.
Dikutip dari merdeka.com inilah tanda seseorang yang toxic, yuk simak!
Mempunyai Sifat Egois
Toxic adalah suatu kepribadian yang terkadang akan melekat pada seseorang yang hanya mau senangnya saja. Biasanya, orang yang mau senangnya termasuk toxic people. Mereka tidak akan ada saat temannya membutuhkan.
Jika mereka membantu, maka kebaikan yang mereka lakukan akan harus terus dibahas.
Tidak Mempunyai Empati dan Simpati
Dalam sebuah hubungan pertemanan yang sehat, pastinya sikap empati dan simpati akan sangat penting untuk dilakukan. Namun, sekali lagi toxic adalah suatu kepribadian yang membuat orang akan enggan memiliki rasa empati dan simpati.
Misalnya ketika ada teman sedang dalam masalah, bukan mendukung dan menghibur, mereka justru sibuk menghakimi atau menyalahkan. Sikap seperti ini menunjukkan ciri-ciri orang ‘beracun’ atau toxic.
Sulit untuk Meminta Maaf
Selain menyebalkan dan merugikan, toxic people tidak bisa minta maaf meski mereka sudah jelas-jelas salah. Mereka akan menganggap kesalahan mereka itu disebabkan oleh orang lain.
Dalam banyak kasus, mereka mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain tetapi sebenarnya untuk mencapai tujuan mereka sendiri, mereka mencoba untuk memperoleh simpati dan perhatian dengan cara berpura-pura sebagai korban alias play victim.
Mudah Meremehkan dan Merendahkan
Apapun kesuksesan atau keberhasilan yang kamu punya, toxic people akan selalu menyangkal dan membuat kamu kesal. Ketika dia tahu kamu berhasil dan mendapat suatu pencapaian, dia secara tidak langsung akan membanding-bandingkan secara negatif dengan orang lain atau dirinya sendiri, atau bahkan menjatuhkan kamu.
Intinya, dia tidak senang atas keberhasilan yang kamu miliki dan mencoba untuk merendahkan.
Merasa Dirinya Paling Benar
Merasa paling benar dan paling hebat sering disebut dengan Thanos Syndrome atau sindrom Thanos yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang berkepribadian toxic. Sindrom Thanos adalah perasaan paling hebat dan paling benar. Merasa dirinya sudah melakukan yang terbaik.
Seringkali mengira semua hal akan berantakan dan berjalan tidak mulus jika dirinya tidak ada.
Memilik Sifat Penghasut
Biasanya, ciri-ciri toxic people merupakan seseorang yang gemar menghasut orang lain. Menurut KBBI, hasut adalah membangkitkan hati orang supaya marah (melawan, memberontak, dan sebagainya).
Jika kamu pernah menceritakan keburukan orang lain kepada teman kamu, lalu teman kamu terusik dan menjadi marah atas apa yang kamu sampaikan maka tanpa kamu sadari kamu telah menjadi penghasut.
Arti Toxic dalam Hubungan
Dilansir dari Time, ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California AS, Dr Lillian Glass, kali pertama memperkenalkan istilah “toxic” lewat bukunya bertajuk Toxic People pada 1995. Ia menyebut toxic relationship artinya hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan.
Glass tidak memungkiri bahwa setiap hubungan niscaya mengalami pasang surut. Namun, pasang surutnya hubungan tersebut berbeda dari toxic relationship. Hubungan dikatakan toksik apabila sisi negatifnya berkepanjangan sampai menguras energi.
Menurut Glass, penyebab toxic relationship bisa beragam, tergantung latar belakang dan kondisi seseorang. Perilaku toksik bisa dilatari masalah kesehatan mental yang tidak terdiagnosis, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau trauma.
Hubungan beracun juga bisa timbul karena ketimpangan kepribadian pasangan. Misal, orang yang berwatak keras dan suka mengontrol berhadapan dengan orang tipe suka mengalah.
Dilansir dari Verywell Mind, toxic relationship juga bisa muncul secara bertahap apabila salah satu pihak terus-menerus egois, tidak sopan, menuntut, dan bersikap negatif lainnya.
Tanda-tanda Toxic dalam Hubungan
Hubungan toxic terkadang tidak hanya ditandai dengan perilaku dan omongan kasar semata. Isyaratnya terkadang bisa samar lewat kata atau tindakan sehari-hari yang kerap tidak disadari.
Inilah tanda toxic relationship yang dirasakan seseorang, yuk simak!
- Merasa sudah berjuang sampai energi terkuras, tetapi tidak dihargai
- Harga diri lambat laun menurun
- Merasa tidak didukung, kerap direndahkan, diserang, atau salah paham
- Komunikasi sering berakhir dengan cekcok, lelah akut, atau meninggalkan rasa tertekan
- Muncul keinginan untuk balas dendam karena tindakan tidak menyenangkan
- Setiap saat khawatir karena tidak ingin diserang jadi harus ekstrahati-hati
- Kerap perlu usaha mati-matian sampai mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk menghibur salah satu pihak
- Segala sesuatu yang dilakukan salah
Apabila kamu mengalami ciri-ciri toxic relationship di atas, segera keluar dan cari solusinya.