Contents
KAMPUNGINGGRISCEC -Begini perbedaan kuliah di Indonesia dan luar negeri. Secara umum, mahasiswa adalah kaum yang berjiwa muda.
Banyak yang bilang kalau mahasiswa itu merupakan kaum yang berintelektual, berpendidikan, dan kaum yang paling cepat dalam merespon berbagai perubahan.
Pada saat kuliah di luar negeri, terdapat perbedaan bahasa dan budaya adalah hal yang mutlak. Akan tetapi ada faktor lain yang membedakan kuliah di luar negeri dengan di Indonesia pada umumnya.
Perbedaan itu terletak pada sistem kuliah yang dilakukan. Kalo perkuliahan di luar negeri banyak menekankan praktik daripada teori.
Mahasiswa dituntut untuk terbiasa menganalisis sesuatu dan memberikan solusi dengan cepat dan tepat.
Perbedaan Kuliah di Indonesia dan Luar Negeri
Sangat banyak orang-orang Indonesia yang sangat ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, karena sangat banyak keuntungan yang bisa didapatkan.
Kuliah di luar negeri juga bisa memberikan kebanggaan besar dan bisa dijadikan modal untuk masa depan nanti.


Selain keuntungan, kenali juga perbedaan kuliah di Indonesia dan luar negeri yang dikutip dari laman wallstreetenglish.co.id, yuk simak!
Tidak Adanya Sistem Absensi
Sebagian besar kampus di luar negeri tidak memakai sistem absensi, berbeda dengan kampus-kampus di Indonesia yang masih menggunakan sistem absensi sebagai syarat kelulusan.
Pentingnya nilai sebagai syarat utama kelulusan membuat mereka memiliki kesadaran tinggi untuk menghadiri perkuliahan, karena ketidakhadiran dapat mengganggu proses belajar dan mendapatkan nilai yang ditargetkan.
Di Indonesia, sistem absensi masih masuk ke dalam syarat untuk kelulusan. Sehingga banyak mahasiswa yang lulus namun dengan nilai yang kurang memuaskan.
Sistem ini membuat kualitas pendidikan di Indonesia menjadi kurang baik.
Padahal nilai dan kemampuan diri sangat dibutuhkan sebagai syarat untuk memasuki dunia kerja.
Tata Cara Berpakaian
Jika kamu merasa memiliki selera berpakaian kurang bagus dan tidak update dengan gaya gaya fashion, jangan khawatir.
Di kampus luar negeri, tata cara berpakaian tidak akan menjadi penilaian utama bagi orang lain.
Bahkan para mahasiswa di sana banyak yang berpakaian sangat biasa tanpa memikirkan merk yang mahal.
Ada kabar baik juga bagi kamu yang suka berpakaian berbeda dan mencolok. Di Indonesia, pasti kamu sering menjadi bahan olok-olok oleh orang lain apabila kamu berpakaian mencolok.
Di luar negeri, terlebih lagi Amerika Serikat, kamu bebas untuk mengekspresikan cara berpakaian kamu tanpa takut dipandang negatif oleh orang lain.
Budaya Kuliah Sambil Kerja
Budaya kuliah sambil kerja sudah tidak asing lagi di luar negeri, bahkan banyak sekali mahasiswa yang bekerja part-time di luar jam kuliah.
Seperti bekerja menjadi barista kafe, pelayan restoran, mencuci piring, berjualan, dan sebagainya.
Banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk kuliah sambil kerja, seperti mencari kesibukan, mencari pengalaman, dan mencari uang tambahan untuk biaya hidup.
Seperti yang kita tahu, biaya hidup di luar negeri sudah pasti mahal, terlebih lagi negara-negara maju di Eropa dan Amerika.
Alih-alih meminta uang kepada orang tua, mereka lebih memilih bekerja part-time untuk mencari uang tambahan supaya bisa bersenang-senang dan membeli barang yang diinginkan.
Tetap ke Kampus Meski Tidak Ada Dosen
Lengkapnya fasilitas yang ada di kampus-kampus terkemuka di luar negeri, membuat para mahasiswa betah untuk belajar dan melakukan kegiatan akademis lainnya.
Walaupun dosen tidak bisa hadir untuk mengisi perkuliahan, mereka tetap datang ke kampus untuk mempelajari materi perkuliahan yang gagal terlaksana pada hari itu.
Kebanyakan kampus di Indonesia tidak memiliki fasilitas yang memadai mahasiswa untuk belajar.
Sehingga mahasiswa lebih memilih untuk belajar di luar ketika dosen tidak bisa menghadiri perkuliahan.
Padahal motivasi belajar harus selalu ditingkatkan, agar bisa bersaing dengan mahasiswa lain untuk mendapatkan nilai terbaik.
Pemilihan Jurusan
Memang sudah banyak jurusan yang tersedia di kampus-kampus Indonesia, namun ternyata ada beberapa jurusan yang tidak ada.
Beberapa jurusan yang belum ada di Indonesia yaitu
- Manajemen Teknologi Baking yang ada di London South Bank University
- Pembuatan dan Destilasi Bir yang ada di University of Edinburgh
- Horologi yang ada di University of Birmingham, dan Psikologi Kuda dan Ilmu Pengetahuan Olahraga yang ada di Nottingham Trent University.
Mungkin salah satu dari kalian ada yang tertarik dengan jurusan perkuliahan tersebut.
Sayangnya kamu tidak bisa menemukannya di Indonesia, sehingga kamu harus ke kampus luar negeri untuk mengemban ilmu pada jurusan yang diinginkan.
Bermedia Sosial
Mahasiswa Indonesia banyak yang membagikan keluh kesahnya di media sosial tentang beratnya kuliah yang mereka jalankan.
Sedangkan, mahasiswa di luar negeri lebih memilih untuk tidak memamerkan dunia perkuliahannya di media sosial.


Sehingga sulit untuk menemukan keluh kesah yang disampaikan oleh mereka. Beratnya persaingan dan perbedaan budaya yang dialami, membuat mereka memilih untuk tidak membuang-buang waktu di media sosial.
Apalagi membicarakan hal-hal tidak penting dan berkeluh kesah yang tidak ada gunanya.
Bagi mereka, waktu luang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting seperti belajar dan berdiskusi bersama teman.
Tes Masuk Universitas
Universitas di Indonesia memiliki beberapa jalur tes, seperti
- SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
- SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
- Seleksi Mandiri PTN (Perguruan Tinggi Negeri)
- Seleksi Masuk PTS (Perguruan Tinggi Swasta) jika ingin masuk ke universitas Swasta.
Untuk memasuki universitas luar negeri, setidaknya ada tiga jalur tes yang dijadikan syarat yaitu:
- Tes pertama yaitu tes bahasa Inggris
- Tes kedua yaitu tes kemampuan dan kelayakan
- Tes ketiga yaitu SAT.
- Tes SAT (Scholastic Aptitude Test) diaplikasikan pada sebagian banyak universitas di Amerika Serikat dan berbagai negara lain. Ujian SAT memiliki empat bagian utama, yaitu membaca, bahasa dan tulis menulis, dan matematika.
Itulah perbedaan kuliah di Indonesia dan luar negeri, semoga bermanfaat!