Contents
CEC Kampung Inggris – Berikut merupakan ulasan mengenai fakta Candi Tegowangi yang belum banyak dikatehui oleh publik.
Terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Diperkirakan candi ini dibuat pada tahun 1400 M dimasa Majapahit.
Lokasi Candi Tegowangi dari pusat Kota Kediri kurang lebih 35 Kilometer atau 40 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.
Candi ini juga tidak jauh dari Kampung Inggris, Pare, hanya berjarak 6 kilometer arah barat, atau 10 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.
1. Bentuk Candi yang Unik


Candi Tegowangi berdiri kokoh menghadap ke barat dengan luas bangunan 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 meter.
Dikutip dari Wikipedia Ensiklopedia Bebas, menerangkan bahwa Candi Tegowangi memiliki bentuk bujur sangkar dengan pondasi terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih tersisa terbuat dari batu andesit, bagian kaki candi berlipit dan berhias.
Di halaman candi terdapat beberapa arca yaitu Parwati Ardhenari, Garuda berbadan manusia dan sisa candi di sudut tenggara. Berdasarkan arca-arca yang ditemukan dan adanya Yoni di bilik candi maka candi ini berlatar belakang agama Hindu.
Tidak hanya itu, di salah satu sisi Candi terdapat salah satu relief yang diberi nama relief Panji, karena pada relief tersebut terdapat tokoh legendaris dalam sejarah Kediri yaitu Raden Panji Inu Kertapati dan juga Putri Galuh Candra Kirana.
2. Pernah Diselengarakannya Festival Bertaraf Internasional
Banyak orang yang belum mengetahui bahwa pada tahun 2012 silam di Candi Tegowangi pernah diadakan event bertaraf Internasional. Ajang pentas seni lintas negara, “The 3th Arts Island Festival 2012” mengambil latar di Candi Tegowangi.
Event yang diikuti oelh banyak seniman dari berbagai daerah di Indonesia dan juga seniman dari benua Eropa, Asia, Australia, Amerika.
Banyak wisatawan dan pengunjung yang datang pada event tersebut tak terkecuali warga sekitar Candi Tegowangi.
Masyarakat Kediri merasa terhormat, karena dipilih sebagai lokasi pentas seni dunia. “Kami bangga karena memiliki warisan budaya luhur. Dan itu diakui oleh seniman dunia.”
3. Masuk Cerita Tutur Tinular
Candi Tegowangi masuk dalam cerita sandiwara radio legendaris Tutur Tinular, sandiwara radio fenomenal yang berlatar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari hingga berdirinya Kerajaan Majapahit, karya S. Tidjab.
Dikisahkan dalam Tutur Tinular, tokoh Arya Kamandanu dan Mei Shin pernah memadu kasih di area Candi Tegowangi.
Tepatnya di bawah salah satu pohon yang berada di Candi Tegowangi.
4. Pernah Dua Kali Mengalami Rekonstruksi
Siapa yang sangka Candi yang berdiri megah tersebut pernah mengalami rekonstruksi.
Bahkan candi tersebut telah mengalami dua kali rekonstruksi. Pada tahun 1993 rekonstruksi yang pertama dilakukan, ini karena bangunan candi mengalami amblas pada bagian dasar.
Rekonstruksi yang kedua dilakukan pada tahun 2014, setelah letusan Gunung Kelud.
Banyak relief dan juga bagian candi yang rusak dan tertutup pasir dan debu pasca erupsi Gunung Kelud.
5. Relief pada Candi Mengandung Nilai-Nilai Luhur
Sebuah penetilitan dari Universitas Kediri, bahwa Candi Tegowangi dibangun untuk pendharmaan Bhra Matahun yang meninggal dunia.
Relief pada Candi Tegowangi menggambarkan cerita Sudamala.
Nilai yang terkandung pada Candi Tegowangi antara lain: keikhlasan, keberanian, peduli sosial, kepatuhan, kesetiaan. (sumber http://simki.unpkediri.ac.id/detail/12.1.01.02.0025)
6. Tempat Rekreasi Keluarga
Candi Tegowangi menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat Pare, Kediri dan sekitarnya. Ini karena lokasinya yang mudah diakses oleh berbagai macam kendaraan, di sekitar candi juga rindang yang membuat pengunjung merasas betah.
Untuk masuk ke area candi juga tidak perlu mengeluarkan banyak uang, pasalnya pengunjung hanya cukup mengisi buku tamu dan juga membayar uang sukarela untuk perawatan dan kebersihan candi.
Tapi jangan lupa untuk tetap membuang sampah pada tempatnya dan ikut menjaga kelestarian candi dengan tidak merusak ataupun mengambil suatu apapun dari candi.
Baca juga: