Contents
Pare Kampung Inggris – TOEFL merupakan singkatan dari Test Of English as a Foreign Language yang artinya Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing yang dirancang oleh ETS (Educational Testing Service), salah satu lembaga pelatihan dan pendidikan yang berada di Amerika Serikat.
Tetapi, siapa sangka kalau TOEFL merupakan salah satu produk propaganda buatan Amerika Serikat. Serta lebih parah lagi, sebagian siswa di Kampung Inggris berpikiran kalau lulus dari TOEFL merupakan tujuan utama belajar bahasa Inggris. Gimana? Mengherankan bukan? Ikuti uraian tentang TOEFL serta propaganda Amerika Serikat dalam postingan berikut ini.
Berikut sebagian alibi kenapa Amerika Serikat secara terencana menyebarkan propagandanya lewat TOEFL.
Baca juga: TOEFL Adalah: Jenis, Fungsi dan Biayanya |


1. Menjadikan TOEFL Sebagai Pembeda
Pada dikala masa penjajahan dahulu, Inggris ialah negeri yang sangat banyak mempunyai wilayah jajahan di dunia, salah satunya Amerika Serikat. Propaganda yang dibuat oleh Inggris mewajibkan rakyat jajahannya untuk dapat berbahasa seperti bahasa yang mereka gunakan.
Kita amati saja saat ini, banyaknya negara sisa jajahan Inggris yang dapat berbahasa Inggris, sehingga tidak heran bila bahasa Internasional yang digunakan dalam sesuatu komunikasi internasional merupakan bahasa Inggris.
Buat membedakan bahasa Inggris dengan yang digunakan di negeri lain, Amerika Serikat pula mempunyai triknya sendiri dengan mengganti logat pelafalan dan meningkatkan sebagian ungkapan kalimat bahasa Inggris yang cuma dikenal oleh warganya sendiri ataupun orang yang secara terencana mau memahami Amerika Serikat.
Misalnya, memakai kalimat idiom “head over heels” yang maksudnya sangat menyayangi, contoh dalam kalimat lengkapnya “Kim and Erica are adorable, they are head over heels for each other!”. Ungkapan semacam ini terkadang membuat bimbang jika diterjemahkan secara langsung ke bahasa Indonesia. Menekuni TOEFL berarti pula siap menerima konsekuensi wajib memahami budaya Amerika Serikat.Dari sini bisa dijadikan alibi jika TOEFL merupakan perlengkapan cerdik menghegemoni bangsa serta negeri lain.
2. Topik Soal TOEFL
Semua topik yang ada di soal-soal TOEFL paling banyak didominasi oleh topik yang berkaitan dengan Amerika Serikat. Mulai dari topik sejarah, ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, seni budaya dan lain sebagainya, pastinya berhubungan dengan Amerika Serikat. Baik pada reading, writing, listening, structure maupun speaking lumayan sering mendeskripsikan peristiwa yang dilakukan di Amerika Serikat.
Salah satu contoh adalah topik bacaan yang terkandung dalam reading seperti sejarah kepahlawanan presiden pertama Amerika Serikat, George Washington yang menaklukkan penjajahan Inggris. Tanpa kita sadari, dengan topik model begini, kita akan mengenal juga patriotisme ala Amerika Serikat.
Dalam topik yang lain juga sama akan seperti ini, entah itu reading, writing, listening, structure maupun speaking, banyak sekali beraromakan peristiwa atau kesuksesan yang ada di Amerika Serikat.
Memang bisa menginspirasi, tapi justru karena ingin menguasai TOEFL, kita mungkin akan terlarut ke dalamnya dan tidak terlalu mengenal sejarah kepahlawanan bangsa sendiri. Belum lagi topik lain, misalnya berkaitan dengan seni budaya yang mencitrakan tentang sebuah karya seni budaya hasil dari kerja keras para seniman asal Amerika Serikat.
3. TOEFL itu Branding
Pada dasarnya TOEFL digunakan sebagai ujian untuk melengkapi persyaratan masuk kuliah di universitas di Amerika Serikat dan Kanada bagi orang asing atau orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya. Kemudian berkembang menjadi acuan kemampuan berbahasa Inggris yang tidak hanya digunakan oleh kalangan pendidikan saja tapi juga institusi di bidang lainnya.
Malahan banyak yang ikut-ikutan menjadikan TOEFL sebagai syarat wajib untuk bergabung pada institusi tertentu dengan tujuan lain agar lebih terkesan internasional, modern, atau setara dengan Amerika Serikat.
Semakin banyak yang menganggap TOEFL itu persyaratan mutlak, semakin dikenal pula Amerika Serikat dengan segala kisah kesuksesan. Hal ini juga cukup menjadi alasan untuk melakukan salah satu strategi marketing yaitu branding agar produk atau institusi tersebut bisa terlihat lebih mahal dan eksklusif.
TOEFL dinilai dapat menyeleksi kemampuan berbahasa Inggris seseorang dan untuk bisa mencapai score tinggi harus benar-benar memahami pola dari TOEFL itu sendiri. Dalam melancarkan aksi propagandanya, Amerika Serikat tak selalu menciptakan kekacauan. Di era seperti sekarang, mereka bermain lebih halus dan terselubung lagi.
Kesimpulan Menanggapi TOEFL sebagai Propaganda Amerika
Bukan rahasia lagi kalau Amerika Serikat adalah negara tukang sebar propaganda paling cerdik. Untuk mencapai tujuannya Amerika Serikat disinyalir selalu menggunakan cara yang sangat rapi bahkan korbannya pun tidak pernah merasa dijadikan tumbal karena perilaku ini. Untungnya belajar TOEFL di Kampung Inggris masih cukup murah. Jadi bisa belajar menguasai TOEFL sampai dapat score yang paling tinggi.
Lewat TOEFL, Amerika ingin memberikan semacam pemahaman tertentu sehingga English Learner terbentuk mindset-nya untuk memiliki kepribadian Amerika Serikat. Inilah alasan kenapa kita harus jadi cerdas.
Belajar bahasa Inggris memang penting, namun jangan lupa untuk selalu memandang dari sisi yang lain.
Jangan sampai kita tidak aware terhadap skenario, naskah, cerita dan lainnya. Sehingga terbentuk mindset tertentu, misalnya mendewa-dewakan Amerika Serikat tanpa kita sadari. Lagi pula Kampung Inggris adalah miniatur Indonesia yang saya artikan bahwa kita boleh saja mahir berbahasa Inggris akan tetapi ada satu hal mutlak yang harus dicamkan dalam hati yaitu tetap Indonesia Raya.