Contents
KAMPUNGINGGRISCEC – Bahasa Dunia: mengenal sejarah bahasa Jepang secara singkat. Mempelajari bahasa Jepang akan menuntun kamu untuk melakukan lebih dari sekadar meningkatkan kefasihan kamu dalam bahasa kedua.
Itu juga akan membuka jalan bagi kamu memahami orang Jepang dan masyarakat Jepang. Dikenal juga sebagai Nihongo, bahasa resmi di Negeri Sakura ini diperkirakan punya jumlah penutur sebanyak 126 juta jiwa.
Dikutip dari Wikipedia, Bahasa Jepang juga sempat digunakan sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya, seperti Korea dan China. Nihongo juga bisa dijumpai di California, Hawaii, dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana.
Namun, keturunan mereka yang disebut nisei alias generasi kedua, tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Sejarah Bahasa Jepang
Ada sejumlah 126 juta penuturan bahasa Jepang di seluruh dunia, di samping, tentunya bahasa Jepang menjadi bahasa resmi negara Jepang sendiri.


Bahasa Jepang menduduki peringkat ke-9 sebagai bahasa yang paling dipakai di dunia. Bahasa ini paling sering digunakan oleh bangsa-bangsa di Timur Laut Jepang. Di samping itu, banyak orang tua yang hidup di Korea dan Taiwan sejak masa masih tetap Jepang dulu juga aktif menggunakan bahasa Jepang ini.
Asal bahasa Jepang dapat mengakses hingga ke bahasa Cina, seperti tulisan Kanji pada abad ke-4 M. Hal ini karena mereka belum memiliki sistem tulisan yang unik untuk bahasa verbal Jepang mereka.
Terdapat 3 jenis tulisan bahasa Jepang:
- Aksara Hiragana
- Aksara Katakana
- Aksara Kanji (dari Cina)
Aksara Hiragana dan Katakana dikembangkan oleh seorang rohaniawan Budha di abad ke-8 M. Hal ini untuk membantu melafalkan karakter tulisan bahasa China. Adapun bahasa Jepang sendiri memiliki lima huruf vokal yaitu: a, i, u, e dan o. Cara melafalkannya pun seperti dalam bahasa Melayu.
Dikatakan bahwa aksara Hiragana dan Katakana mendapat pengaruh fonetik bahasa Sanskerta. Hal itu dapat dibuktikan dengan mencermati urut-urutan aksara Kana. Di samping itu, ada pula sistem alihaksara yang diikenal dengan istilah romaji.
Bahasa Jepang termasuk ke dalam rumpun bahasa Japonic yang juga masuk ke dalam bahasa Ryukkyuan dari pulau Okinawa dan pulau Amami yang terancam punah. Terdapat sebuah teori yang mengatakan bahwa bahasa Jepang dan bahasa Korea sebenarnya berasal dari sumber yang sama.
Namun ada juga teori lainnya yang mengatakan bahwa bahasa Jepang dan bahasa Korea berasal dari rumpun bahasa yang lebih luas, yakni keluarga bahasa Altaic . Rumpun bahasa ini juga mencakup bahasa lainnya, seperti bahasa-bahasa Turki, bahasa Mongol dan bahasa Tungusik.
Teori lainnya mengatakan bahwa bahasa Jepang berasal dari bahasa yang muncul akibat adanya kontak antara orang-orang Yayoi dan Jomon .
Orang Yayoi berasal dari Arah Timur Laut Jepang ke daratan Jepang sekitar 2000 – 3000 tahun lalu, sedangkan orang Jomon adalah penduduk asli di daratan Jepang.
Pembagian Bentuk
Bahasa Jepang terbagi dua bentuk, yaitu Hyoujungo atau pertuturan standar, dan Kyoutsugo atau pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk kata/pelafalan yang diajarkan di sekolah, televisi, dan hal resmi lainnya.
Asal Bahasa
Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China atau kanji, yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelumnya, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.
Karena itulah, tulisan Jepang dibagi jadi tiga. Aksara Kanji yang berasal dari China, Hiragana, dan Katakana. Hiragana dan Katakana masih punya unsur kanji dan dikembangkan pada abad kedelapan Masehi oleh rohaniawan Buddha.
Tujuannya untuk membantu melafalkan karakter-karakter China.
Bahasa Jepang Masa Kini
Bahasa Jepang masa kini ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata, baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang.
Sementara Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang. Aksara Hiragana dan Katakana punya 46 set huruf masing-masing.
Keduanya tidak memiliki arti apapun, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu. Meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu suku kata, seperti me (mata), ki (pohon), dan ni (dua).
Aturan Pemerintah
Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten, kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, berisi 30.000 kanji.
Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.
Karena itu, Pemerintah Jepang membuat peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyo Kanji atau kanji sehari-hari. Hal ini dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja.