Inilah manajemen waktu orang sukses menurut Islam. Allah memberikan waktu dalam sehari adalah 24 jam, namun dengan jatah waktu yang sama ada orang yang bisa produktif ataupun tidak.
Inilah Manajemen Waktu Orang Sukses Menurut Islam. Photo by Miguel Á. Padriñán from Pexels: https://www.pexels.com/photo/analog-clock-sketch-in-black-surface-745365/ |
Manajemen waktu adalah sebuah keterampilan dalam merencanakan, mengatur, melakukan segala aktivitas di dalam waktu yang telah dimilikinya dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.
Didalam kehidupan waktu sangatlah penting, maka dari itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar tidak menyesal dikemudian hari, akibat ulah dari diri sendiri karena tidak bisa mengelola dengan baik dan sesuai dengan hukum dan aturan Islam.
Percayalah, tidak akan rugi sedikitpun jika mengikuti apa yang menjadi petunjuk dan perbuatan (sunnah) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Tulisan Latin: Qul in kuntum tuḥibbụnallāha fattabi’ụnī yuḥbibkumullāhu wa yaghfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrun raḥīm.
“Katakanlah: Jika kamu (benar benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS Ali ‘Imran:31).
Ayat ini mengajarkan bahwa mencintai Allah harus diwujudkan dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad ﷺ, sebagai bentuk ketaatan dan kecintaan sejati kepada Allah.
Baca juga: Ini Sunnah-Sunnah Puasa Ramadhan, dari Terbit Matahari hingga Tenggelam
Pentingnya Manajemen Waktu Orang Sukses
Keterampilan dalam manajemen waktu sangat diperlukan, terutama mereka yang memiliki masalahnya dengan waktu seperti terlalu sibuk maupun terlalu selow. Keterampilan ini harus diasah terus, tidak cukup dengan membaca buku manajemen saja.
Waktu yang terbatas menjadi salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena waktu tidak dapat diputar kembali.
Apa yang harus dilakukan tidak dapat diulang dalam waktu yang sama. Terlalu banyak kisah orang gagal mencapai cita-cita karena tidak mempertimbangkan keterbatasan waktu yang dimiliki.
Waktu yang sedikit ini perlulah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pemanfaatan waktu yang cerdas ini dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas Anda sebagai pribadi yang ingin sukses pada segala bidang.
Disitulah pentingnya manajemen waktu, agar Anda dapat memanfaatkan waktu yang diberikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan bisa menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.
Manajemen Waktu Orang Sukses
Inilah manajemen waktu orang sukses menurut Islam. Islam sangat memperhatikan masalah waktu. Bahkan tidak sedikit dalil-dalil yang menunjukkan bagaimana cara manajemen waktu dalam Islam.
Hal ini dkarenakan waktu adalah salah satu modal utama seorang muslim untuk beramal sholeh dan memperbanyak bekal untuk kehidupan akhirat.
Namun, sebagian orang masih belum memahami mindset yang benar dalam mengatur waktu. Berikut ini manajemen waktu orang sukses yang dikutip dari smpi.alhasanah.sch.id yuk simak.
Menjadikan Shalat Fardu Sebagai Pola Disiplin
Manajemen waktu orang sukses yang pertama, Rasulullah SAW menjadikan shalat fardu sebagai cara membentuk pola kedisiplinan dan membentuk watak dan ritme hidup.
Pemilahan waktu dalam sehari bagi umat Islam sangatlah jelas, dan melalui manajemen waktu shalat fardu ini dapat menjadikan kita disiplin dan tepat waktu sehingga segala aktivitas kita terprogram dengan baik.
Menerapkan Pola Pikir Investasi
Manajemen waktu orang sukses yang berikutnya adalah pola berpikir investasi bukanlah manajemen waktu yang instan, artinya jangan mengelola waktu dengan instan atau hanya berpikir jangka pendek, namun coba membuat daftar kegiatan untuk jangka panjang.
Karena jika mengelola waktu dengan instan karena akan membuat kita malas dalam berproses. Persiapkan segala hal untuk masa depan kita sehingga natinya kita dapat memetik hasil terbaik dikemudian hari.
Didalam ajaran Islam memang selalu diajarkan menabur benik kebaikan, seperti yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Tetapi bukan artiny akita bisa langsung memanen kebaikan tersebut dikeesokan harinya, tapi kita harus yakin bahwa Allah maha adil setiap kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan.
Pola berpikir investasi yang diajarkan Rasulullah SAW sangat perlu diterapkan agar menjadikan akhlak pribadi kita menjadi baik.
Jangan Biarkan Waktu Terbuang Percuma
Manajemen waktu orang sukses yang tak kalah penting seperti berikut, Islam sangat menjunjung tinggi waktu dan sangat mengutamakan nilai-nilai produktifitas secara sempurna.
Produktifitas terhadap melakukan ibadah atau pengintkatan serta perbaikan diri maupun produktifitas yang dapat menghasilkan suatu karya dan sesuatu yang bermanfaat.
Allah pernah berfirman didalam Al-Quran:
Tulisan Arab
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَب
Tulisan Latin: Fa iżā faraghta faanṣab.
Arti:
“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh sungguh urusan yang lain”
(QS. Al-Insyirah : 7)
Ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga produktivitas dan berusaha secara maksimal dalam setiap pekerjaan atau tanggung jawab.
Tampak sederhana, tapi jika direnungkan ayat tersebut terlihat jelas menjelaskan bahwa Allah tidak menginginkan umat-Nya menjalani waktu tanpa produktivitas.
Karena hakikatnyna waktu bagi seorang muslim adalah sebuah ritme perputaran waktu yang tidak akan pernah putus. Untuk itu, selalu lakukan aktivitas yang sekiranya membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dan jangan lupa usahakan pergunakan waktu sebaik mungkin.
Baca juga: Doa Qunut Subuh dan Artinya, Lafaz Arab Latin, dan Terjemah
Menggunakan Paham Aji Mumpung
Yang dimaksud dengan aji mumpung disini adalah yang berarti bagaimana kita memanfaatkan waktu peluang yang ada untuk mengambil kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT dengan sebaik mungkin.
Seperti halnya selagi masih muda gunakan waktu untuk belajar dan beribadah, menghafal Al-Quran atau hal-hal kegiatan yang menjadi peluang pahalanya banyak. Seperti halnya hadits dibawah ini :
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW, pernah menasehati seseorang,
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara“
- Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu.
- Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
- Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu.
- Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
- Hidupmu sebelum datang matimu.
Menjauhi Sikap Menunda-nunda
Jangan suka menunda-nunda sesuatu kebaikan, niat baik atau pekerjaan-pekerjaan yang mendatangkan manfaat apalagi sampai menuda-nunda ibadah, karena yang pertama Allah dan Rasul sangat benci kelakuan kebiasaan menunda-nunda dan menjadikan kebiasan buruk bagi diri kita.
Cepat Tapi Bukan Tergesa-gesa
Manajemen waktu orang sukses berikutnya adalah bahwa cepat itu bukan berarti terburu-buru atau tergesa-gesa. Namun tetap teliti dan melakukan dengan segera bukan berarti lambat. Kira-kira itulah yang diajarkan dalam hadist tersebut.
Kegesitan Rasulullah SAW, bukan artinya kita juga harus melakukan segala sesuatu dengan tergesa-gesa, sebab ketergesaan biasanya tak lepas dari kecerobohan.
“Karena sifat tergesa-gesa itu halnya berasal dari setan.”
( HR Anas bin Malik).
Sala satu contohnya adalah ketika mendengar suara adzan seharusnyna 5 menit sebelum adzan memanggil, kita sudah siap untuk mengambil wudhu dan bersiap-siap shalat ke masjid/mushola.
Jangan sampai waktu shalat sudah mau habis kita terburu-buru atau tergesa-gesa untuk melaksanakan shalat, itulah yang seharusnya seorang muslim yang beriman tidak lakukan hal yang tergesa-gesa.
Sementara Allah dan Rasulullah berkali kali memperingatkan kita agar kita bersegera,dan menjauhi sikap menunda.
“Menunda-nunda melaksanakan kewajiban (bagi yang mampu) termasuk kezaliman”
(HR. Bukhari).
Untuk itu mulai saat ini coba untuk jauhi sikap menunda-nunda, terlebih dalam hal menjalankan kewajiban beribadah. Karena dalam Alquran juga disebutkan
“Bersegeralah kalian kepada ampunan Rabb kalian dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”
(Ali Imran : 133).
Melakukan Evaluasi
“Orang yang berakal dan dapat mengendalikannya, seharusnya memiliki empat waktu: pertama, waktu untuk bermunajat kepada Allah; Waktu untuk mengintrospeksi diri; ketiga waktu untuk memikirkan ciptaan Allah; keempat waktu untuk memenuhi kebutuhan jasmani dari minuman dan makanan.”
(HR. Ibnu Hibban).
Manajemen waktu orang sukses yang terakhir. Evaluasi disini artinya meneliti dan melihat kembali apa yang telah sudah kita lakukan sebelumnya, serta mencermat segala kekurangan dan kelemahan yang ada ddalam diri kita sendiri.
Tanpa melakukan evaluasi, kita tidak akan pernah menyadari kelemahan dan kekurangan pada diri kita, dan akibatnya kita akan terus melangkah dengan kesalahan yang sama.
Untuk itu, Rasulullah SAW, selalu menerapkan evaluasi dalam manajemen waktunya, karena secepat apa pun kita, sebenci apa pun kita pada sikap menunda, sampai seproduktif apa pun kita terhadap melakukan sesuatu, tetap saja kita wajib mengevaluasi diri kita dan segala hal yang pernah kita lakukan sebelumnya.
Semoga Bermanfaat.