Ini Sunnah-Sunnah Puasa Ramadhan, dari Terbit Matahari hingga Tenggelam

Ini sunnah-sunnah puasa ramadhan, dari terbit matahari hingga tenggelam. Berpuasa berarti menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat ibadah sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

sunnah-sunnah puasa ramadhan
Sunnah-sunnah puasa ramadhan. Photo by Ansel Lee on Pexels.com

Saat bulan Ramadhan sebaiknya lakukan beberapa sunnah yang dapat mendatangkan pahala.

Menurut buku ‘Bekal Ramadhan’ oleh Ahmad Zarkasih, Lc, di bulan Ramadhan doa seorang muslim yang dipanjatkan secara sungguh-sungguh ini mustajab. Karena doa yang kita panjatkan selama kita berpuasa Insyaallah menjadi doa yang sangat mustajab:

“Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: Imam yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka dan orang-orang yang didzalimi. Doanya diangkat ke awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Tuhan azza wa jalla berfirman: demi kemuliaanku saya pasti menolong engkau setelah ini.” (HR. Ahmad)

Baca juga: Niat Puasa Ganti, Membayar Hutang Puasa Ramadhan

Sunnah-Sunnah Puasa Ramadhan

Selama Ramadhan, banyak sunnah yang sangat penting yang bisa dikerjakan, mulai dari sahur hingga meninggalkan nafsu dan syahwat.

Berikut ini sunnah-sunnah puasa ramadhan yang perlu Anda ketahui, yuk simak!

Sahur

Sahur merupakan sunah untuk berpuasa. Seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW bahwa makan sahurlah, karena sahur itu berkah. Makan sahur tetap disunahkan meski hanya dengan segelas air putih.

Mengakhirkan Sahur

Disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu subuh.

Makan sahur kurang baik apabila dilakukan masih terlalu malam, meski tak dilarang. Praktik makan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah SAW justru menjelang waktu fajar.

Menyegerakan Buka Puasa

Disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa sebelum salat Maghrib. Meski hanya seteguk air atau sebutir kurma. Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda, 

Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Memberi Makan untuk Orang Berbuka

Memberi makan untuk orang yang berbuka puasa sangat dianjutkan, meski hanya seteguk air atau sebutir kurma.

“Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya”. (HRAt-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibbandan Ibnu Khuzaemah).

Membaca Alquran

Disunahkan bagi orang yang sedang berpuasa, khususnya puasa Ramadhan, untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Jibril alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Quran. (HR. Bukhari dan Muslim).

Memperbanyak Sedekah

Memperbanyak shadaqah sangat disunahkan saat kita sedang berpuasa.

“Rasulullah SAW itu orang yang sangat murah dengan sumbangan. Namun saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. (HR. Bukhari dan Muslim)

Meninggalkan Nafsu dan Syahwat

Ada nafsu dan syahwat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa, seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan halal, mendengarkan dan meraba.

Meski pada dasarnya tidak membatalkan puasa selama dalam koridor syar‘i, namun disunahkan untuk meninggalkannya.

Baca juga: Nisfu Syaban, Keutamaan, dan Kapan Waktunya

Tidak Mengucapkan Perkataan yang Buruk

Dalil untuk meninggalkan perkataan yang buruk adalah hadis berikut,

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah SWT tidak memerlukan dia untuk meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari)

Sholat Tarawih di Malam Hari

Dalil yang menjelaskan salat tarawih di bulan Ramadhan adalah hadis berikut,

Dari Jabir bin ‘Abdillah, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 raka’at lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Lalu kami menemui beliau dan bertanya, “Ya Rasulallah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, berharap engkau akan shalat bersama kami.” Beliau menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir jika akhirnya shalat itu menjadi wajib bagi kalian.” (HR Ath-Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah)

 I’tikaf

I’tikaf dianjurkan dalam seluruh waktu, namun yang terutama adalah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dalilnya adalah Alquran surat Al Baqarah: 125 dan hadis berikut,

Telah diriwayatkan bahwa nabi SAW beri’tikaf setiap bulan Ramadhan 10 hari. Pada tahun beliau wafat, beliau beri’tikaf 20 hari. (HR Abu Dawud, Bukhari dan Ibnu Majah)

Mengeluarkan Zakat Fitrah

Zakat fitrah sendiri hukumnya adalah wajib. Namun sunah mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelum hari raya (ini lebih aman karena terkadang ada perbedaan hari raya) berdasarkan perkataan Ibnu Umar RA,

Yang paling banyak pahalanya adalah bila zakat fitrah dikeluarkan sehari atau dua hari sebelum hari raya Iedul Fitri.”

Namun menurut Imam Syafi’i, zakat fitrah bisa dikeluarkan sejak awal Ramadhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama