Menghitung usia kehamilan yang benar dan akurat dengan beberapa metode.
Calon ibu sebaiknya mengetahui bagaimana cara menghitung usia kehamilan. Makin dini usia kehamilan diketahui, risiko kehamilan hingga persalinan bisa makin ditekan.
Dalam dunia kebidanan, ada beragam cara menghitung usia kehamilan. Cara-cara tersebut didasari rumus yang diterapkan lewat teori yang bisa dipelajari secara formal di kampus kebidanan ataupun fakultas kedokteran.
Namun ada pula cara manual yang lebih mudah dipahami. Ada juga cara menghitung kehamilan menggunakan alat dengan bantuan teknologi. Semua cara itu bermanfaat bagi persiapan melahirkan calon ibu serta janin yang dikandungnya.
Baca juga: Mengetahui 10 Tanda-tanda Hamil 1 Minggu
Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan
Bukan hanya dokter, perawat, dan bidan yang harus paham cara menghitung usia kehamilan. Berikut ini manfaat mengetahui usia kehamilan sejak dini juga akan didapatkan calon ibu dalam persiapan melahirkan.
- Memantau perkembangan janin, termasuk jika ada masalah
- Memperkirakan hari lahir
- Menjadwalkan pemeriksaan trismester kehamilan
- Memperkirakan berbagai faktor risiko setelah persalinan
Cara Menghitung Usia Kehamilan
Untuk menghitung usia kehamilan, metode yang banyak digunakan saat ini adalah dengan berpatokan kepada tanggal menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan.
Biasanya seorang wanita akan menjalani kehamilan sekitar 280 hari atau 40 minggu sejak HPHT. Anggapan bahwa HPHT sebagai hari pertama kehamilan tetap dinilai cukup akurat, meskipun biasanya pembuahan baru mulai terjadi sekitar 11 – 21 hari setelah tanggal tersebut.
Dikutip dari laman alodokter.com inilah cara menghitung usia kehamilan, yuk simak bagi para calon ibu.
Menggunakan Metode Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Cara populer untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menentukan tanggal menstruasi terakhir sebelum hamil. Metode ini dikenal dengan nama rumus Naegele. Cara ini dianggap terbaik bagi para wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari.
Mula-mula, tentukan tanggal HPHT kemudian tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut untuk menentukan perkiraan hari persalinan.
Hal ini didasari kepada asumsi bahwa kehamilan biasanya dijalani selama 9 bulan alias 40 minggu atau 280 hari. Dengan mengetahui perkiraan hari kelahiran bayi, maka usia kehamilan bisa diketahui. Inilah contoh perhitungan menggunakan metode HPHT.
- Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Tambahkan satu tahun
- Tambahkan tujuh hari
- Mundurkan tiga bulan
Jadi bila HPHT tanggal 22 Juli 2018, perhitungannya menjadi:
- 22 Juli 2018 + 1 tahun = 22 Juli 2019
- 22 Juli 2019 + 7 hari = 29 Juli 2019
- 29 Juli 2019 – 3 bulan = 29 April 2019
Berdasarkan rumus tersebut, tafsiran hari kelahiran bayi adalah tanggal 29 April 2019. Meskipun mudah dan cukup akurat, metode ini tidak bisa diterapkan pada wanita yang tidak ingat kapan HPHT-nya atau yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
Baca juga: Cara Agar Cepat Hamil Menurut Ahli dan Sains
Menggunakan Metode USG
Pada keadaan di mana cara di atas dianggap tidak memberikan hasil yang akurat, misalnya jika haid tidak teratur, Anda dapat mengunjungi dokter untuk menentukan usia kandungan.
Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG transvaginal untuk menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat.
Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan lebih akurat jika dilakukan di masa-masa awal kehamilan. Hal ini karena dalam beberapa minggu pertama, janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama.
Namun seiring bertambahnya usia kehamilan, tingkat pertumbuhan janin bisa berbeda-beda. Pertumbuhan bisa cepat di bulan tertentu, namun bisa melambat di bulan berikutnya.
Oleh karena itu, pemeriksaan USG yang dilakukan di trimester akhir kehamilan tidak ditujukan untuk menentukan usia janin, melainkan untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik.
Menggunakan Metode Kalkulator Kehamilan
Sama halnya dengan metode penghitungan kalender, kalkulator usia kehamilan online juga sangat digemari oleh para calon Ibu.
Dengan desain animasi yang menyegarkan mata dan mudah digunakan, kalkulator kehamilan online menjadi pilihan oleh para Ibu.
Tinggal masukkan tanggal, bulan, dan HPHT serta siklus haid calon ibu, maka kalkulator kehamilan akan menghitung usia kehamilan dengan cepat dan instan.
Menggunakan Metode Deteksi Gerakan Janin
Dibanding dengan metode USG, cara menghitung usia kehamilan menggunakan detesi gerakan janin ini tidak begitu akurat, tapi boleh jika ingin mencobanya di rumah.
Sesuai namanya, para calon Ibu melakukan deteksi manual dengan merasakan gerakan pada janin.
Bagi para calon Ibu yang baru pertama kali hamil, jika merasakan janin sudah mulai bergerak diperkirakan usia kehamilannya adalah 18-20 minggu.
Sedangkan bagi yang sebelumnya sudah pernah hamil, usia kehamilan diperkirakan menginjak 16-18 minggu ketika janin mulai bergerak.
Baca juga: Pengertian Stunting: Penyebab, Ciri, dan Cara Pencegahan
Menggunakan Metode Rumus 4 1/3
Rumus menghitung usia kehamilan selain rumus Naegele adalah rumus 4 1/3, yaitu:
Usia kehamilan = {(Tanggal sekarang – HPHT) x (4 1/3)}
Misalnya:
- Hari ini adalah tanggal 14 Juli 2020 (14-7-2020)
- HPHT Calon Ibu adalah tanggal 7 April 2020 (7-4-2020)
Berarti:
Usia kehamilan = {(14 – 7), (7 – 4) x (4 1/3)} Ã hari dikurangi dengan hari, bulan dengan bulan.
Usia kehamilan = {(7), (3) x (4 1/3) Ã maksudnya adalah 7 hari, 3 bulan x 4 1/3
Yang perlu calon Ibu kalikan hanya bulannya saja, harinya tidak perlu. Sehingga:
Usia kehamilan = 7 hari + 13 minggu = 1 minggu + 13 minggu = 14 minggu
Jadi, usia kehamilan adalah 14 minggu.
Cara menghitung usia kehamilan dengan metode rumus 4 1/3 ini memang sedikit lebih rumit sehingga jarang digunakan. Meski begitu, para calon Ibu tetap dapat menggunakannya untuk dijadikan patokan HPL nantinya.
Semoga Bermanfaat.