Mengenal Sejarah dan Tehnik Dasar Olahraga Lompat Tinggi

Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga dalam makna atletik.

Mengenal Sejarah dan Tehnik Dasar Olahraga Lompat Tinggi. Photo by Eddie Ortiz from Pexels: https://www.pexels.com/photo/men-exercising-at-field-26605645/

Di mana seorang atlet harus melompat setinggi-tingginya melewati mistar tanpa menggunakan alat bantu.

Lompat tinggi bisa dilakukan dengan berbagai jenis gaya yang diperbolehkan. misalnya gaya gunting, gaya guling sisi, gaya guling straddle, dan gaya flop, atau bisa juga menggunakan gaya baru yang tidak bertentangan dengan peraturan internasional.

Lompat tinggi merupakan even lintasan dan lapangan yang dikenal dalam Bahasa Inggris dengan track and field.

Dalam format pertandingan lompat jauh yang paling modern, bilah senantisa ditempatkan diantara dua standar dengan matras pendaratan.

Di era modern, atlet berlari menuju bar dan menggunakan metode melompat fosbury flop, melompat kepala terlebih dahulu dengan punggung mereka ke bar.

Sejak zaman kuno, atlet lompat tinggi telah memperkenalkan teknik yang semakin efektif untuk sampai pada bentuk saat ini. Lompatan tinggi adalah di antara acara pertama yang dianggap dapat diterima untuk wanita yang telah diadakan di Olimpiade 1928.

Baca juga: Mengenal Istilah dalam Permainan Sepak Bola, Olahraga Terpopuler

Pengertian Lompat Tinggi Dari Para Ahli

Mengenal sejarah dan tehnik dasar olahraga lompat tinggi. Adapun definisi lompat tinggi menurut para ahli, diantaranya adalaha sebagai berikut:

Olahraga Lompat Tinggi Menurut Muhajir (2006)

Lompat tinggi adalah bentuk gerakan melompat ke atas, yang dilakukan dengan cara mengangkat kaki kedepan dalam upaya membawa titik berat badan setinggi.

Dan secepat mungkin jatuh/mendarat. Dimana diperlukan suatu tolakan pada salah satu kaki untuk mencapai ketinggian tertentu.

Olahraga Lompat Tinggi Menurut Munasifah (2008)

Pengertian lompat tinggi ialah sebagai suatu bentuk gerakan melompat ke atas dengan tujuan untuk memindahkan jarak vertikal titik berat badan setinggi mungkin.

Olahraga Lompat Tinggi Menurut Edy Purnomo (2011)

Arti lompat tinggi adalah bentuk gerakan melompat yang bertujuan mengangkat kaki ke atas untuk menaikan pusat masa tubuh (canter of gravity) dan berupaya untuk melewati mistar lompat tinggi agar tidak jatuh dengan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai ketinggian yang setinggi-tingginya.

Sejarah Olahraga Lompat Tinggi

Sejarah Lompat tinggi tercatat pertamakali diadakan pada olimpiade di Skotlandia pada abad ke 19. Pada saat itu tercatat lompatan tertinggi yang dilakukan oleh atlet adalah 1,68 meter. Gaya lompat pada masa itu adalah gaya gunting.

Baca juga: Mengenal Istilah dalam Permainan Bola Basket

Kemudian pada sekitar abad ke 20, gaya lompat tinggi telah dimodernisasi oleh seorang warga Irlandia – Amerika bernama Michael Sweeney.

Pada tahun 1895, Michael Sweeney berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter gaya eastern cut-off, dimana mengambil off seperti gunting, tapi memperpanjang punggungnya dan mendatar di atas bar.

Warga Amerika lainnya bernama George Horine mengembangkan teknik lompat yang lebih efisien bernama Western Roll. Melalui teknik ini, Horine bisa mencapai lompatan setinggi 2,01 meter pada tahun 1912. Kemudian pada Olimpiade Berlin (Tahun 1936), teknik lompatan ini menjadi dominan dilakukan dan untuk cabang lompat tinggi telah dimenangkan oleh Cornelius Johnson yang mencapai ketinggian 2.03 m.

Kemudian pada empat dekade berikutnya, pelompat Amerika dan Sovyet telah merintis evolusi teknik straddle. Charles Dumas adalah orang pertama yang menggunakan teknik ini mencapai ketinggian 2,13 m, pada tahun 1956. Diketahui warga Amerika, John Thomas meningkatkan rekor dunia dengan ketinggian lompatan 2.23 m (7 ft 3 3/4 in) pada tahun 1960.

Dan akhirnya Valeriy Brumel mengambil alih pencapaian dalam empat tahun ke depan. Jumper Soviet ini mencatat ketinggian lompatan hingga 2,28 m (7 ft 5 3/4 in), dan berhasil memenangkan medali emas Olimpiade pada tahun 1964, sebelum kecelakaan sepeda motor mengakhiri karirnya.

Dari Brumel inilah para atlet mencoba belajar dan mengembangkan olahraga lompat tinggi hingga saat ini terdapat berbagai gaya dalam olahraga lompat tinggi di dunia antara lain gaya gunting (Scissors), gaya guling sisi (Western Roll), gaya guling Straddle dan gaya Fosbury Flop.

Tehnik Dasar Olahraga Lompat Tinggi

Saat ingin melakukan lompat tinggi ada 4 tahapan posisi yang Anda harus ketahui sebelum melakukan tehnik lompat tinggi. Teknik yang harus dikuasai oleh seorang atlet dalam melakukan olahraga lompat tinggi, diantaranya:

Teknik Awalan

Teknik awalan merupakan tahap pertama yang harus dilakukan oleh atlet lompat tinggi, yang dilakukan dengan melakukan ancang-ancang dan berlari untuk dapat menciptakan gaya dorong ke atas, dan untuk mengambil jarak yang lebih jauh tergantung oleh keinginan dari seorang atlet lompat tinggi.

Teknik Tolakan

Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan karena berfungsi sebagai pijakan terakhir yang dilakukan oleh seorang atlet lompat tinggi. 

Oleh sebab itu, harus dilakukan dengan sangat kuat agar mempunyai daya dorong yang sangat kuat ke arah atas.

Baca juga: Permainan Rounders: Bentuk Lapangan hingga Aturan

Teknik Melayang

Atlet lompat tinggi harus bisa melayang setinggi mungkin dan berusaha untuk tidak mengenai mistar pengukur agar lompatan yang dilakukan dapat secara resmi dinyatakan berhasil. 

Ada beberapa teknik yang digunakan ketika melayang, diantaranya yaitu teknik gunting, guling, guling ke samping, dan juga teknik flop.

Teknik Mendarat

Tahapan yang satu ini cenderung aman sebab terdapat bantalan yang akan melindungi atlet ketika melakukan pendaratan. 

Meskipun demikian, para atlet tetap harus memerhatikan pendaratan yang baik dan juga benar, sebab hal tersebut mengurangi risiko cidera.

Aturan Olahraga Lompat Tinggi

  • Para atlet bertanding untuk melewati mistar hingga batas tertinggi yang bisa mereka capai. Peserta akan berguguran satu-persatu hingga hanya bertahan satu atlet yang dapat melewati mistar yang tertinggi.
  • Setiap atlet mempunyai 3 kesempatan untuk melompati mistar pada ketinggian yang sama. Apabila pada 3 kesempatan tersebut atlet gagal, maka dia akan gugur.
  • Tolakan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan satu kaki.
  • Peserta tidak boleh menyenggol atau menjatuhkan mistar.
  • Peserta mengenakan seragam dan segala atribut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan panitia.

Semoga Bermanfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama