Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Anda tidak asing dengan adanya bunyi-bunyi di sekitar. Beberapa ada yang mengganggu seperti alarm di pagi hari.
Berkat adanya suara alarm, Anda yang sedang pulas-pulasnya tertidur bisa jadi terganggu dan terbangun. Seringkali Anda pun melawan dan merasa risih sehingga mengganti ke mode lain. Ketika handphone diubah menjadi mode getar pun akan tetap menghasilkan suara dari getarannya.
Sebenarnya, yang mengganggu bukan hanya bunyi alarm di pagi hari. Melainkan semua bunyi itu sebenarnya dihasilkan dari hal yang mengganggu. Mungkin Anda sebagai yang mendengarkan hanya terganggu oleh beberapa bunyi saja.
Tapi, bunyi ini pada dasarnya adalah dihasilkan dari getaran yang mengganggu atau menggetarkan udara yang ada di sekitarnya.
Gangguan tersebut merambat hingga menggetarkan gendang telinga dan hasilnya adalah bunyi yang Anda dengar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bunyi merupakan getaran yang merambat.
Pengertian Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi adalah getaran yang merambat melalui medium tertentu sehingga menghasilkan bunyi. Bunyi ini pada dasarnya adalah hasil dari getaran yang mengganggu atau yang menggetarkan udara di sekitarnya.
Gangguan tersebut merambat hingga menggetarkan gendang telinga dan hasilnya adalah bunyi yang kita dengar.
Memang, bagian telinga yang berfungsi menangkap gelombang bunyi adalah gendang telinga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bunyi adalah getaran yang merambat.
Secara umum gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang longitudinal.
Baca juga: Sebutkan Sifat-Sifat Cahaya? Ini Jawabannya
Sifat Gelombang Bunyi
Bunyi dalam ruangan tertutup terdengar lebih keras karena dinding ruangan terlalu dekat dengan sumber bunyi. Dan hasilnya bunyi pantul tidak memiliki waktu yang cukup untuk merambat dan menyebabkan bunyi datang dan bunyi pantul terdengar bersamaan.
Berbeda dengan gema atau suara pantulan yang terjadi jika kita berteriak di sekitar tebing. Jarak antara tebing dan sumber bunyi cukup jauh sehingga bunyi pantul memerlukan waktu yang cukup lama untuk merambat sampai pendengaran.
Akibatnya, bunyi pantul akan terdengar setelah bunyi asli. Berikut ini sifat gelombang bunyi yang perlu Anda ketahui.
Pembiasan (Refleksi)
Apabila gelombang bunyi merambat dan memasuki medium yang berbeda, gelombang bunyi tersebut akan dibelokkan. Itulah yang disebut dengan pembiasan (refleksi) gelombang bunyi.
Refraksi terjadi jika gelombang bunyi dari suatu medium memasuki medium lain dengan sudut tertentu. Hal inilah yang menyebabkan suara petir pada malam hari terdengar lebih keras dibandingkan pada siang hari.
Pada malam hari, lapisan udara bagian bawah lebih rapat daripada bagian atas sehingga suara petir dari lapisan udara akan dibiaskan mendekati permukaan tanah di bawahnya.
Pelenturan (Difraksi)
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang ketika melewati celah yang ukurannya seorde dengan panjang gelombangnya. Contohnya yaitu ketika seseorang dapat mendengar suara dari ruangan di sebelahnya.
Interferensi
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang berbeda yang saling berinteraksi pada medium yang sama. Interferensi terbagi menjadi dua macam, yaitu interferensi konstruktif dan interferensi destruktif.
Interferensi konstruktif adalah keadaan saat kedua gelombang yang berinterferensi sefase, sehingga saling memperkuat. Sebaliknya, interferensi destruktif terjadi ketika kedua gelombang yang berinterferensi berbeda fase 180° sehingga saling melemahkan.
Pelayangan
Pelayangan bunyi adalah dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi secara berurutan. Jika kedua gelombang bunyi merambat bersamaan, bunyi paling kuat akan dihasilkan saat fase keduanya sama. Apabila kedua getaran berlawanan fase, maka akan menghasilkan bunyi paling lemah.
Baca juga: Penyebab Gempa Bumi dan Kenapa Harus Terjadi
Klasifikasi Gelombang Bunyi
Suatu bunyi dapat didengar oleh manusia karena memiliki 3 hal yaitu, adanya sumber bunyi, adanya medium rambat bunyi, dan frekuensinya yang berada antara 20 Hz – 20.000 Hz (audiosonik).
Tidak hanya manusia, semua makhluk hidup juga dapat mendengar suatu bunyi. Berdasarkan frekuensinya, begini klasifikasi gelombang bunyi diantaranya:
Infrasonik
Infrasonik adalah gelombang bunyi dengan frekuensi getaran < 20 Hz. Bunyi ini tidak dapat didengar oleh manusia dan hanya mampu didengar oleh beberapa hewan tertentu, seperti badak dan gajah.
Sumber gelombang infrasonik ini salah satunya adalah gempa bumi, dan gelombang infrasonik pada gempa bumi disebut dengan gelombang seismik. Gelombang seismik biasanya mampu dideteksi oleh hewan-hewan di sekitarnya.
Hewan yang mampu mendengar gelombang infrasonik biasanya mampu juga untuk mendeteksi terjadinya gempa bumi, sehingga mereka dapat berpindah tempat lebih dulu.
Audiosonik
Audiosonik merupakan gelombang bunyi dengan frekuensi getaran diantara 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Tak seperti infrasonik, gelombang audiosonik dapat didengar oleh telinga manusia.
Gelombang ini dapat dihasilkan dari alat musik, percakapan manusia, tumbukan antar benda dan semua benda yang bergetar yang mampu didengar oleh telinga manusia.
Sekedar informasi, manusia tidak dapat mendengar getaran dari frekuensi < 20 Hz atau 20 getaran per detik dan frekuensi > 20 kHz atau 20.000 getaran per detik.
Ultrasonik
Ultrasonik adalah gelombang dengan frekuensi tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz. Gelombang ini dapat menembus ke dalam sebagian besar material.
Gelombang ultrasonik tidak mampu didengar oleh manusia dan hanya beberapa jenis hewan saja yang mampu menggunakan gelombang jenis ini dalam kehidupannya. Sebagai contoh lumba-lumba dan kelelawar.
Lumba –lumba menavigasi dan menemukan makanan mereka di kegelapan laut , dengan bantuan ultrasonik saja.
Gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk rambatannya. Medium rambatannya dapat berupa zat cair, zat padat, dan udara.
Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Hal ini disebabkan karena kecepatan perambatan gelombang bunyi di dalam zat padat lebih cepat dibandingkan di dalam gas atau udara.
Ini disebabkan oleh jarak antar molekul dalam zat padat lebih pendek dibandingkan pada zat cair dan gas, sehingga perpindahan energi kinetik lebih cepat terjadi. Tabel dibawah ini merupakan data kecepatan bunyi dalam berbagai zat pada suhu 150 C.