Ketahui perbedaan ibadah haji dan umrah yang ditinjau dari hukum islam. Ibadah haji merupakan satu di antara rukun Islam, di mana umat muslim yang menjalankannya dengan ikhlas dan sepenuh hati, akan diberikan imbalan berupa surga oleh Allah SWT.
Perlu Anda ketahui, Haji dalam pengertian istilah menurut para ulama dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan menuju Ka’bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dan melakukan amal ibadah dengan syarat tertentu.
Sedangkan umrah berasal dari kata U’timar yang berarti ziarah atau dapat diartikan sebagai kegiatan ziarah di Ka’bah dan melakukan thawaf di sekelilingnya kemudian bersa’i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut tanpa wukuf di Arafah.
Untuk melaksanakan kedua ibadah tersebut, umat Islam memerlukan persiapan khusus, berupa persiapan fisik, mental, dan juga keuangan.
Bahkan, sekarang tidak jarang orang memilih umrah saja karena antrian ibadah haji yang panjang karena berpikir umrah sudah sama dengan haji kecil.
Padahal, keduanya memiliki status hukum tersendiri dalam Islam dan tidak bisa disamakan. Selain itu, haji tidak menggantikan umroh ataupun sebaliknya.
Baca juga: Doa Sebelum Perjalanan dan Menaiki Kendaraan Bacaan Arab – Latin
Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah
Istilah haji dan umrah di kalangan umat muslim memang tidak asing lagi. Namun ternyata ada perbedaan ibadah haji dan umrah yang harus diketahui meski sama-sama dilakukan di Mekkah. Sebab, hal ini akan mempengaruhi ke dalam pelaksanaannya.
Melakukan ibadah haji juga tidak dapat dilakukan setiap saat, namun hanya pada bulan Syawal hingga Dzulhijjah, dan untuk umat muslim di Indonesia, perlu untuk mengantre selama bertahun-tahun. Inilah perbedaan ibadah haji dan umrah.
1. Berdasarkan Hukumnya
Haji wajib dikerjakan baik secara fisik maupun materi. Apalagi, haji termasuk dalam rukun Islam. Sedangkan umrah merupakan sunnah muakad atau sunnah yang diutamakan. Allah SWT berfirman:
“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS Ali Imron: 97).
Penjelasan mengenai hukum umroh berdasarkan hadist dari Jabir bin ‘Abdillah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW saat ditanya mengenai wajib ataukah sunnah bagi umat muslim untuk menunaikan umroh, beliau menjawab:
“Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR Tirmidzi).
Meski begitu, hukum umrah diperselisihkan oleh para ulama. Menurut pendapat al-Azhhar yang kuat, umroh hukumnya wajib karena berdasarkan firman Allah SWT:
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah.” (QS Al-Baqarah: 196). Itulah perbedaan haji dan umrah berdasarkan hukumnya.
2. Berdasarkan Waktu Pelaksanaan
Perbedaan ibadah haji dan umrah ini didasarkan karena ibadah haji hanya dilakukan pada bulan haji yaitu pada 9–13 Dzulhijjah. Selain tidak dapat dilakukan di waktu lain, ibadah haji juga hanya bisa dikerjakan setahun sekali.
Sedangkan umrah dapat dikerjakan kapan saja, kecuali pada waktu yang dimakruhkan seperti saat Arafah pada 9 Dzulhijah, hari Nahar pada 10 Dzulhijjah, dan hari tasyrik atau tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Namun ternyata, banyak dari masyarakat negara Indonesia yang cenderung melakukan umroh berkali-kali dengan alasan kerinduan terhadap rumah Allah SWT.
Selama tidak menjadikan beban dan berdampak negatif, para ulama sepakat membolehkan umroh berkali-kali seperti yang sering dilakukan saat bulan haji dan Ramadhan.
3. Berdasarkan Tempat Pelaksanaan
Perbedaan selanjutnya terletak pada tempat pelaksanaannya. Meski dilaksanakan di Makkah, namun pada ibadah haji seseorang harus menunaikan rukun yang bertempat di luar Makkah.
Adapun rukunnya yaitu melakukan wukuf di Arafah, mabit atau menginap di Muzdhalifah, dan melempar jumroh di Mina. Tempat-tempat tersebut berada di luar Mekkah dan menjadi perbedaan ibadah haji dan umroh.
4. Berdasarkan Fisik dan Materi
Secara rukun, ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik yang lebih dari pada umrah karena wilayah yang akan dikunjungi bermacam-macam dengan jumlah jamaah yang jauh lebih banyak.
Rangkaian ibadah haji juga lebih banyak karena harus mengunjungi Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Sementara rangkaian ibadah umroh hanya dilakukan di sekitaran Masjidil Haram dan Ka’bah saja, tentunya dengan rangkaian ibadah juga yang lebih sedikit. Meski begitu, baik ibadah haji maupun umroh sebenarnya membutuhkan kesiapan fisik yang prima.
Sebagai rukun Islam yang kelima, ibadah haji butuh persiapan yang baik supaya lancar dalam beribadah.
Persiapan tersebut meliputi persiapan ongkos naik haji juga yang tentu berbeda dengan umroh. Ini menjadi perbedaan ibadah haji dan umroh yang juga harus diperhatikan.
Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur dan Tata Cara Sesuai Sunah, Arab Latin, dan Arti
5. Berdasarkan Rukun
Perbedaan yang selanjutnya berdasarkan rukun dan juga tata cara pelaksanaannya. Ini menjadi salah satu hal yang penting karena termasuk dalam hal yang pening dan bisa memutuskan apakah ibadahnya sah atau tidak.
Pada waktu umroh, seseorang akan menunaikan rukun antara lain Ihram, Tawaf, Sya’i, dan Tahalul.
Sedangkan pada saat haji, semua rukun tersebut dilakukan dengan menambah 3 rukun haji lainnya yaitu wukuf di Arafah, mabit atau menginap di Muzdhalifah, dan melempar jumroh di Mina.
6. Berdasarkan Tingkat Keramaian
Saat melaksanakan ibadah haji, semua orang dari penjuru dunia hadir secara serentak. Tidak heran, Makkah akan penuh dengan jamaah haji pada saat itu dan menyebabkan keramaian yang luar biasa di beberapa titik daerah di sana.
Berbeda dengan umroh yang dapat dikerjakan sewaktu-waktu selain di hari yang makruh. Ini tidak menimbulkan penumpukkan massa pada satu waktu, sehingga dapat lebih leluasa jika ingin menambah amalan seperti shalat di Masjidil Haram pada saat itu.
Oleh karena itu, tingkat keramainnya pun tidak sepadat pada saat dilaksanakannya ibadah haji. Jamaah umroh tidak perlu berdesak-desakan saat menjalankan setiap rukun ibadah umroh dan menjadi perbedaan ibadah haji dan umroh yang jelas terlihat.