Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli, Serta Bahasa dan Istilah

Mengetahui pengertian sejarah menurut para ahli, serta bahasa dan istilah. Melalui belajar sejarah, diharapkan manusia menyadari bahwa segala sesautu tidak instan, semua mengalami proses sehingga masa depan lebih baik.

Pengertian sejarah menurut para ahli, serta bahasa dan istilah 
Pengertian sejarah menurut para ahli, serta bahasa dan istilah. Photo by Pixabay on Pexels.com

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sejarah berasal dari Bahasa Arab syajaratun yang berarti pohon.

Di sini, pohon diartikan pohon keluarga yang bermakna asal-usul atau silsilah, adanya suatu kejadian, perkembangan tentang sebuah peristiwa secara berkesinambungan.

Sejarah merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari peradaban manusia yang terus berkembang dan berevolusi. 

Sebagai makhluk yang hidupnya dinamis, manusia akan menciptakan sejarah dan kemudian bermanfaat bagi kehidupan sekarang dan masa datang.

Itulah sebabnya Anda perlu mengenal dan memahami pengertian sejarah dan konsep penerapannya dalam kehidupan karena sejarah sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang.

Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB dan Peranan Indonesia Didalamnya

Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

Sejarah adalah kajian ilmu yang tidak luput dari perhatian para ahli yang banyak mengungkapkan definisi sejarah itu senidri. Berikut ini pengertian sejarah menurut para ahli yang perlu Anda ketahui:

H. Wals

Pengertian sejarah menurut W.H Walsh adalah catatan yang penting dan berarti bagi manusia berupa pencatatan tindakan-tindakan dan pengalaman manusia di masa lampau.

Catatan tersebut berisi hal-hal penting sehingga menjadi cerita yang berarti bagi manusia. 

J.V. Bryce

J.V Bryce berpendapat bahwa sejarah adalah suatu catatan yang berisi pikiran, perkataan, dan hal-hal lainnya yang telah diperbuat oleh manusia di masa lalu.

W.J.S Poerwadarminta

Pengertian sejarah menurut W.J.S Bryce adalah seluruh kesusastraan lama, asal usul, dan silsilah. 

Ia juga mengungkapkan bahwa sejarah berkaitan dengan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu yang kemudian menjadi kajian ilmu ilmu pengetahuan sebagai ceita pembelajaran. 

Norman E. Cantor

Norman E. Cantor berpendapat bahwa sejarah adalah suatu pembelajaran atau studi tentang apa yang telah dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan oleh manusia di masa lalu. 

Moh. Ali

Menurut Moh. Ali sejarah adalah cerita tentang perubahan, peristiwa, atau kejadian yang nyata di sekitar kita di masa lalu yang kemudian menjadi kajian ilmu atau studi yang menyedilikinya.

Pendapat Moh Ali tersebut tertaun dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. 

Patrick Gardiner

Pengertian sejarah menurut Gardiner adalah suatu kajian ilmu atau studi untuk mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia di masa lalu. 

Ibnu Khaldun

Definisi sejarah menurut Ibnu Khaldun dibagi menjadi dua, yakni susu luar dan dalam. Menurutnya sejarah ditinjau dari sisi luar adalah rekaman proses masa dan pergantian kekuasaan tertentu yang  terjadi di masa lalu.

Dari sisi dalam, sejarah adalah kajian studi atau pembelajaran yang butuh penalaran kritis dan usaha yang cermat untuk mencari kebenaran di masa lalu. 

Kesimpulannya, sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah suatu penjelasan yang cerdas dan logis tentang sebab dan asal usul sesuatu dengan pengetahuan dasar bagaimana dan mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi.

Ia lebih menekankan kepada pencarian kebenaran dan keabsahan dari suatu penelitian sejarah sehingga tidak hanya melihat dari kumpulan fakta saja tetapi juga penalaran fakta yang ada tersebut. 

Edward Hallet Carr

Edward Hallet Carr berpendapat bahwa sejarah adalah proses interaksi secara terus – menerus antara sejarawan dengan fakta  melakukan dialog dengan masa lalu dan masa sekarang.

Edward lebih menekankan adanya kesinambungan dan kontinuitas antara masa yang satu dengan masa yang lain. 

Kontinuitas tersebut harus terjadi di masa sekarang yang merupakan kelanjutan dari apa yang pernah terjadi di masa sebelumnya.

Roeslan Abdulgani

Pengertian sejarah menurut Roeslan Abdulgani adalah suatu bentuk cabang ilmu pengetahuan yang berisi penelitian dan penyelidikan secara sistematis semua perkembangan masyarakat dan kemanusiaan di masa lalu.

Selain itu sejarah juga memberikan gambaran  kejadian- kejadian yang kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut. 

Hal ini dilakukan agar dapat menjadi perbendaharaan dan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang dan arah proses masa depan dengan konkret dan sebenar-benarnya.

Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia dan Kehidupannya

Pengertian Sejarah Menurut Bahasa

Ketika mendengar kata sejarah hal yang terlintas adalah masa lalu atau mata pelajaran yang membosankan. Tapi apa sebetulnya sejarah itu? Berikut ini pengertian sejarah menurut bahasa, yuk simak!

Bahasa Indonesia

Sejarah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung tiga makna, yaitu :

  • Silsilah (keturunan) asal usul
  • Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu
  • Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah.

Bahasa Inggris

Sejarah juga merupakan terjemahan dari kata history (Inggris) yang berarti sejarah. Secara harfiah terdapat empat pengertian dari kata itu.

  • Kata yang menunjuk pada suatu yang telah berlalu, suatu peristiwa atau suatu kejadian.
  • Kata history bermakna riwayat dari pengertian pertama.
  • Semua pengetahuan tentang masa lalu, dalam hal ini berkaitan erat dengan duduk persoalan tertentu pada umumnya dan khususnya tentang masyarakat tertentu.
  • History ialah ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahuan.

Apakah Sejarah Ditulis Oleh Pemenang

Pernyataan bahwa "sejarah hanya ditulis oleh pemenang" sering kali diartikan bahwa pemenang suatu konflik atau penguasa yang dominan memiliki kontrol lebih besar terhadap narasi sejarah yang dicatat dan disebarluaskan. 

Namun, kenyataannya lebih kompleks daripada sekadar pemenang yang menulis sejarah. Berikut adalah beberapa poin penting yang menunjukkan mengapa pernyataan ini hanya sebagian benar:

1. Kontrol Narasi oleh Penguasa

  • Pemenang konflik atau penguasa yang berkuasa sering kali memiliki akses lebih besar terhadap sumber daya seperti pendidikan, media, dan lembaga formal yang mendokumentasikan sejarah. Mereka dapat memanfaatkan kekuasaan ini untuk membentuk narasi yang menguntungkan mereka dan menggambarkan lawan sebagai pihak yang kalah atau jahat.
  • Contohnya, dalam banyak kasus perang atau revolusi, narasi sejarah yang disampaikan di buku-buku pelajaran dan dokumen resmi cenderung menekankan kemenangan pihak yang berkuasa dan menyingkirkan atau menutupi pandangan dari pihak yang kalah.

2. Sejarah dari Perspektif yang Berbeda

  • Meskipun pemenang sering memiliki kekuatan untuk menulis dan menyebarkan versi sejarah mereka, sejarah juga ditulis dari berbagai perspektif lain. Saat ini, banyak sejarahwan meneliti sudut pandang dari kelompok-kelompok yang terpinggirkan, seperti mereka yang kalah, kaum minoritas, atau masyarakat adat, untuk memberikan gambaran yang lebih seimbang dan lengkap.
  • Misalnya, sejarah kolonial yang awalnya ditulis dari sudut pandang penjajah kini dipertimbangkan kembali oleh sejarahwan yang mengeksplorasi bagaimana penjajahan memengaruhi penduduk lokal.

3. Penemuan Sumber Sejarah Baru

  • Seiring waktu, sejarah tidak hanya didasarkan pada narasi yang ditulis oleh pemenang. Penemuan baru dalam arkeologi, dokumen tertulis, dan sumber lisan dari kelompok yang sebelumnya terpinggirkan dapat mengungkapkan fakta sejarah yang lebih lengkap.
  • Sebagai contoh, di beberapa negara, dokumen atau sumber sejarah dari kelompok yang kalah dalam perang atau konflik kemudian ditemukan dan memberikan gambaran alternatif tentang peristiwa tersebut.

4. Revisi Sejarah

  • Sejarah sering kali ditulis ulang atau direvisi berdasarkan bukti baru atau sudut pandang yang berbeda. Versi sejarah yang dianggap benar pada satu era bisa berubah seiring perubahan politik, budaya, atau penemuan bukti baru. Ini menunjukkan bahwa sejarah bukanlah sesuatu yang statis dan hanya dikontrol oleh pemenang.
  • Contohnya, banyak peristiwa sejarah yang dipahami secara berbeda setelah kajian-kajian akademis atau perubahan politik mengungkapkan versi yang lebih netral atau kritis terhadap pihak yang sebelumnya dianggap pemenang.

5. Sejarah Lisan dan Budaya Lokal

  • Di banyak komunitas, terutama yang memiliki tradisi lisan, sejarah juga diwariskan melalui cerita, legenda, atau tradisi budaya. Ini adalah sumber penting bagi kelompok-kelompok yang mungkin tidak memiliki catatan tertulis formal tetapi tetap mempertahankan ingatan sejarah mereka sendiri.
  • Ini menunjukkan bahwa sejarah bukan hanya milik pemenang formal, melainkan juga milik kelompok yang bisa bertahan dengan cara mereka sendiri.

6. Kritik Terhadap Narasi Pemenang

  • Dalam banyak kasus, sejarawan modern secara kritis mengkaji narasi sejarah yang ditulis oleh pemenang untuk mencari sisi-sisi lain dari peristiwa tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perspektif yang lebih objektif dan menyeluruh mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
  • Contohnya, setelah Perang Dunia II, sejarah sering kali ditulis dari perspektif pemenang, tetapi belakangan banyak sejarawan yang mengeksplorasi sisi lain dari konflik, termasuk bagaimana pihak yang kalah atau masyarakat sipil mengalami dampak perang.

Meskipun pemenang sering kali memiliki kontrol lebih besar dalam penulisan sejarah pada awalnya, sejarah tidak hanya ditulis oleh mereka. 

Perspektif lain dari yang kalah, minoritas, dan kelompok terpinggirkan juga memiliki pengaruh yang semakin kuat, terutama dengan berkembangnya kajian akademis, penemuan baru, dan revisi terhadap narasi lama.

Jadi, meskipun pemenang mungkin memiliki suara dominan, sejarah adalah proses yang terus berkembang dan mencakup berbagai sudut pandang yang beragam.

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama