Jenis paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak kalimat utamanya. Hakikat tersebut sejalan dengan pengertian paragraf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
Paragraf disebut juga alinea yang merupakan kumpulan kalimat yang mengandung ide pokok dan penjelasnya. Berikut ide pokok mengenai jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya.
Buku, bacaan, teks tidak pernah lepas dari paragraf, itulah sebabnya mengenal jenis paragraf adalah hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin menulis atau memahami sebuah paragraf.
Dalam teknik menulis, paragraf adalah bentuk struktur kalimat yang memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung.
Setiap kalimat dalam paragraf tersebut wajib memiliki gagasan pokok yang saling mendukung atau koheren satu sama lain.
Sifat koheren ini bertujuan agar maksud paragraf dapat tersampaikan seutuhnya. Ada beberapa jenis paragraf yang perlu dipelajari dalam teknik menulis.
Baca juga: Tips Memulai Menulis Kreatif untuk Pemula, Ide dan Tahapannya
Apa Saja Jenis Paragraf?
Dalam menulis teks, paragraf menjadi komponen utama yang penting untuk menyampaikan maksud penulis kepada pembaca.
Sebagai unsur bahasa terbesar sebelum wacana, paragraf memiliki komponen yang kompleks.
Pengetahuan yang mumpuni tentang jenis-jenis paragraf dapat membantu penulis menyelesaikan naskahnya tanpa khawatir bagaimana pembaca menangkap maksud dalam teks tersebut. Berikut ini jenis-jenis paragraf, yuk simak!
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.
Gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik lalu diikuti informasi pengembangan.
Contoh Paragraf Deduktif:
Cecak mempunyai perlindungan diri yang unik. Ia mampu mengelabuhi musuhnya dengan memutuskan ekornya. Kemampuan ini disebut autotomi. Pemangsa akan dikelabuhi, sehingga cecak leluasa melarikan diri.
Ide pokok:
Kalimat utama pada paragraf di atas yaitu ‘Cecak mempunyai perlindungan diri yang unik’. Sementara pada kalimat kedua hingga keempat merupakan kalimat penjelas. Hal ini lantaran ada beberapa kata, yaitu ia, -nya, dan autotomi yang mengacu pada kata cecak.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir. Ciri-ciri paragraf induktif diawali dengan peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas untuk mendukung gagasan utama atau simpulan yang terletak pada akhir paragraf.
Baca juga: Dongeng Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Contoh Paragraf Induktif:
Ini adalah danau terbesar di Indonesia. Letak danau ini adalah di Sumatera. Danau ini merupakan hasil letusan gunung berapi purba. Danai ini dikenal dengan sebutan Danau Toba.
Ide pokok:
Kalimat utama atau ide pokok pada paragraf di atas yaitu ‘Danai ini dikenal dengan sebutan Danau Toba.’ Hal ini lantaran kalimat 1-3 mengacu pada kalimat terakhir yang merupakan ide pokok. Frasa ‘Danau terbesar di Indonesia, letaknya di Sumatera’ merupakan penjelas dari ‘Danau Toba’.
Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Paragraf Deduktif-Induktif biasanya diawali dengan pernyataan umum lalu diikuti kalimat khusus sebagai penjelas. Kemudian di akhir paragraf terdapat pernyataan umum lagi sebagai pengulangan dari gagasan utama.
Contoh Paragraf Deduktif-Induktif :
“Buku adalah gudang ilmu. Dengan membaca buku, kita dapat menguasai ilmu pengetahuan. Kita bisa tahu banyak informasi di bidang apa pun dari buku. Jadi, memang tak salah jika buku dijuluki sebagai jendela dunia.”
Ide pokok:
Kalimat awal dan akhir merupakan kalimat utama. Hanya saja dikemas sedikit berbeda. Kalimat pertama ‘Buku adalah gudang ilmu’, sedangkan kalimat akhir ‘Buku dijuluki sebagai jendela dunia’. Namun, keduanya sama-sama menerangkan buku sebagai sumber informasi.
Kalimat akhir hanya bersifat penguatan terhadap kalimat topik di bagian awal paragraf. Oleh karena itu, kalimat utama pada contoh di atas ada di bagian awal dan akhir.
Baca juga: Ide Pokok Adalah: Cara Menentukan, Ciri-ciri, dan Contoh
Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragaf jenis ini diawali dengan kalimat penjelas sebagai pengantar, diikuti gagasan utama lalu ditambah penjelas lagi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
Contoh Paragraf Ineratif:
Udara di tempat ini sangatlah segar. Pemandangan hijau terhampar luas. Kebun Teh Kemuning memang sangat menarik hati. Di sana sangat pas jika dijadikan latar untuk berfoto. Banyak juga objek wisata di sekitar tempat itu.
Paragraf Menyebar
Paragraf dengan ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh bagian atau tersirat pada tiap kalimatnya.
Contoh Paragraf Menyebar:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
Ide pokok:
Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah ‘Kebun Teh Kemuning memang sangat menarik hati.’ Kalimat 1 dan 2 merupakan kalimat penjelas, yang menjelaskan tentang ‘kebun teh kemuning yang sangat menarik hati’. Begitu pun dengan kalimat ke 4&5 yang juga menjelaskan hal tersebut.
Ide pokok:
Paragraf tersebut tidak memiliki gagasan pokok karena tiap kalimatnya merupakan penjelas. Untuk mengetahui gagasan pokoknya, perlu dibaca secara detail untuk menyimpulkan isi paragraf tersebut. Gagasan utama pada paragraf tersebut adalah suasana pagi yang cerah.