Mengetahui arti nama bulan Islam dalam kalender hijriah. Kalender hijriah memiliki 12 bulan yang sama dengan sistem penanggalan masehi.
Setiap bulan Islam memiliki nama dan arti berbeda, yang bergantung dari kondisi masyarakat saat itu.
Nama-nama bulan dalam penanggalan hijriah bukan wahyu, tapi telah digunakan bangsa Arab sejak zaman jahiliyah. Misalnya Sya’ban, Ramadhan, Syawal, dan bulan lainnya.
Terdapat perbedaan sistem penghitungan pada kalender Masehi dengan Hijriah yang menyebabkan jumlah hari dalam setahun yang tak sama.
Secara sederhana, jika kalender Masehi mendasarkan penghitungan pada peredaran Bumi mengitari Matahari, kalender Hijriah mengacu pada peredaran Bulan mengitari Bumi.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena yang digunakan untuk menandai tanggal 1 setiap bulannya dalam kalender Hijriah adalah terlihatnya Bulan sabit muda yang sangat tipis yang disebut hilal, beberapa saat setelah Matahari terbenam.
Sehingga, awal hari pada kalender Hijriah dimulai saat Matahari terbenam. Selain itu, kalender Hijriah menentukan panjang satu tahunnya berdasarkan 12 kali siklus sinodis bulan (12 kali fase bulan yang sama/ hilal).
Baca juga: Pengertian Taaruf dalam Islam dan Tata Caranya
Arti Nama Bulan Islam
Kalender pra Islam memiliki 12 bulan yang masing-masing berjumlah 29 atau 30 hari. Sehingga jumlah hari dalam satu tahun kalender adalah 354 hari.
Untuk penyesuaian jumlah hari perputaran bulan terhadap bumi dengan tahun matahari, maka dibuatkan bulan sisipan (an-nasi). Bulan inilah yang kadang dimainkan masyarakat Arab jaman dulu.
Permainan penanggalan digunakan bangsa Arab zaman dulu untuk melanggar peraturan kaumnya sendiri. Misal berperang di bulan Muharram yang sebetulnya tidak diperkenankan.
Penggunaan bulan Islam dalam kalender hijriah diterapkan di masa kepemimpinan Umar bin Khattab. Saat itu sang khalifah telah 2,5 tahun memimpin muslim menggantikan Abu Bakar As Shiddiq.
Sang khalifah ingin membereskan administrasi dan persuratan hingga memanggil beberapa orang untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya diciptakan kalender hijriah yang memudahkan urusan administrasi pemerintahan.
12 nama bulan Islam dalam kalender Hijriah diambil dari nama-nama musim dan sesuai dengan padanannya dalam kalender Masehi kecuali bulan Muharram dan Dzulhijjah. Berikut ini arti nama bulan Islam dalam kalender hijriah.
Muharrom (محرم)
Ini adalah bulan pertama dalam kelender Islam, dan Muharram termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan Muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini. Arti kata Muharram sendiri adalah diharamkan atau yang tak diperbolehkan.
Awal mulanya, ini beralasan lantaran kepercayaan bahwa bulan ini ialan awalan baru dan tidak boleh dimulai dengan peperangan.
Dalam sejarah memang disebutkan bahwa bulan ini sangat ditaati, di Arab pun perang tak pernah terjadi ketika bulan Muharram.
Shafar (صفر)
Dinamakan dengan Shofar karena perkampungan Arab Shifr (kosong) dari penduduk, karena mereka keluar untuk perang.
Ada yang mengatakan bahwa dinamakan dengan Shofar karena dulunya bangsa Arab memerangi berbagai kabilah sehingga kabilah yang mereka perangi menjadi Shifr (kosong) dari harta benda.
Rabi’ul Awwal (ربىع الأول)
Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim semi. Arti nama pada bulan ini berasal dari kembalinya para pemuda yang sebelumnya merantau.
Di bulan ini tepatnya tanggal 12, umat Islam biasanya merayakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Rabi’ul Akhir (ربىع الأخر)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu menggembalakan hewan ternak mereka pada rerumputan. Dan ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena bulan ini bertepatan dengan musim semi.
Jumadil (جمادى الأول)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi khomsah. Dinamakan Jumada karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin, dimana air jumud (membeku).
Arti nama itu sendiri berasal dari kejadian sulit bertanam dan beternak pada awal penggunaan sistem kalender Hijriah.
Baca juga: Bacaan Doa Iftitah Latin dan Artinya, Sesuai Sunnah
Jumadil Akhir (جمادى الأخر)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin juga.
Jumadil Akhir atau nama lainnya yaitu Jumadil Tsaniyah. Bulan ini terdiri dari 29 hari yang mana artinya berasal dari disambutnya bulan baru yang bebasnya masa sulit yang diawali pada Jumadil Awal.
Rajab (رجب)
Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rajab karena bangsa Arab melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan. Dikatakan bulan Rajab ialah karena menahan diri dari peperangan.
Bulan ini juga merupakan bulan dimana terjadinya Isra’ dan Mi’raj. Tidak jarang setiap bulan Rajab, setiap umat Islam memperingati Isra’ Mi’raj bersama.
Sya’ban (شعبان)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.
Bulan ini diartikan berkelompok, hal ini lantaran sejarahnya pada bulan ini orang Arab berpencar untuk membentuk kelompok dalam mempertahankan komunitasnya.
Ramadhan (رمضان)
Bulan ini merupakan bulan puasa bagi umat Islam. Dinamakan demikian karena panas ramadhan mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas. Di mana periode ini disebut panas yang parah.
Untuk arti nama bulan ini, Ramadan berarti sangat panas. Diartikan demikian karena berasal dari tujuan dirayakannya Ramadan, yaitu untuk membakar dosa kita selama hidup.
Dalam ajaran Islam, diajarkan beribadah dan melakukan puasa, nilai pahala yang di dapat akan berlipat ganda di hadapan Allah SWT.
Syawwal (شوال)
Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan demikian karena saat itu unta betina kekurangan air susu.
Bulan ini memiliki arti kebahagiaan karena merupakan bulan yang penuh berkah. Sebab pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Perayaan ini disebut sebagai hari raya bagi umat Islam setelah selama 30 hari menjalankan ibadah puasa di bulan sebelumnya, bulan Ramadan.
Dzulqo’dah (ذوالقاعدة)
Terdiri dari 30 hari, bulan ini ditetapkan orang Arab sebagai hari tenang setelah perayaan besar di bulan Syawal.
Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.
Dzulhijjah (ذوالحجاة )
Bulan ini juga termasuk dalam bulan-bulan suci. Di dalamnya terdapat musim haji dan Idul Adha. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.
Pada akhir tahun Hijriyah ini, umat Islam dianjurkan untuk berbagai dengan menyembelih hewan kurban. Biasanya dilakukan betepatan pada tanggal 10 Dzulhijah atau disebut sebagai Idul Adha.