Ini Rekomendasi Obat Kolesterol di Apotik yang Disetujui BPOM

Kolesterol adalah salah satu masalah kesehatan yang umum dikeluhkan. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah bisa mengakibatkan banyak penyakit serius seperti jantung dan stroke.

Ini Rekomendasi Obat Kolesterol di Apotik yang Disetujui BPOM

Ini Rekomendasi Obat Kolesterol di Apotik yang Disetujui BPOM. Photo by Nataliya Vaitkevich from Pexels: https://www.pexels.com/photo/gray-glucometer-on-white-printer-paper-8965150/

Akan tetapi, tidak semua kolesterol memiliki dampak buruk bagi tubuh. Hanya kolesterol jahat atau disebut low-density lipoprotein (LDL) yang berdampak buruk bagi kesehatan. 

Tubuh kita juga memiliki kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL) yang dapat melarutkan kolesterol jahat.

Upaya menurunkan kolesterol secara alami lewat diet sehat dan olahraga terkadang tidak berhasil untuk sebagian orang.

Karena itu, dokter banyak merekomendasikan obat penurun kolesterol bagi pasien yang menderita kolesterol tinggi agar kolesterol tidak melonjak dan tetap terkendali.

Data Riset Kesehatan Dasar menemukan bahwa setidaknya 7 dari 10 penduduk dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi. Kondisi ini terbilang berbahaya.

Pasalnya kolesterol tinggi umumnya tak bergejala, namun menjadi cikal bakal penyakit mematikan seperti serangan jantung dan stroke. 

Tak heran, jika seseorang mengetahui kolesterolnya tinggi, dan sesegera mungkin meminum obat penurun kolesterol.

Baca juga: Manfaat Rebusan Daun Salam Jika Diminum Tiap Hari

Obat Kolesterol di Apotik

Untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, berikut ini rekomendasi merk obat penurun kolesterol paling ampuh dan sudah terbukti.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa obat di bawah ini tidak boleh sembarang dibeli dan membutuhkan resep dokter.

Berikut ini rekomendasi obat kolesterol di apotik.

1. NOW Niacin (Vitamin B3) 500 mg

Niacin adalah salah satu obat kolesterol generik yang memiliki kandungan efektif untuk menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL. Obat ini adalah nama lain dari vitamin B.

Suplemen Niacin dari Now ini bebas kedelai, dibuat tanpa gluten, bebas susu, telur, dan kacang. Sehingga cocok bagi kamu yang memiliki alergi pada bahan-bahan tersebut. 

Adapun Indikasinya adalah menurunkan kadar Kolesterol LDL dan menaikkan kadar HDL yang rendah.

2. Atorvastatin Calcium Trihydrate 20 mg

Selain efektif untuk menurunkan lemak jahat, seperti LDL dan trigliserida, atorvastatin juga dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) di dalam darah.

Atorvastatin akan membuat kadar lemak menjadi lebih terkendali karena obat ini dapat menekan jumlah kolesterol yang dibuat di dalam hati. Indikasinya adalah sebagai terapi tambahan di samping diet, untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL, apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida pada pasien.

3. Simvastatin 20 mg

Obat ini  bekerja dengan cara menghambat enzim yang berperan dalam pembentukan kolesterol total, kolesterol jahat, dan kadar trigliserida yang akan membuatnya menurun, dan meningkatkan jumlah HDL.

Indikasinya adalah obat ini dapat digunakan pada individu yang mengalami peningkatan resiko aterosklerosis vaskuler yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia.

4. Rosuvastatin Calcium 20 mg

Rosuvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL, Trigliserida) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah kolesterol yang dibuat oleh hati. Sehingga dapat mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung. Indikasinya adalah sebagai terapi tambahan terhadap diet dan olahraga.

Baca juga: Jenis Tanaman Obat Serta Manfaatnya bagi Kesehatan

5. Gemfibrozil 300 mg

Obat ini digunakan untuk membantu menurunkan kadar lemak (lipid) trigliserida didalam tubuh sehingga bisa mencegah penyakit jantung dan masalah sirkulasi darah lainnya.

Gemifibrozil mampu menaikkan HDL hingga 8%-15%. Sementara, LDL akan diturunkan secara moderat. 

Indikasinya adalah Mencegah resiko timbulnya penyakit jantung koroner dengan menurunkan LDL dan menaikkan HDL.

6. Fenofibrate 100 mg

Fibrate dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar HDL. Namun, tidak efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.

Oleh karena itu, biasanya dokter akan menggabungkan fibrates dengan statin jika pasien memiliki kadar trigliserida yang tinggi atau HDL yang rendah. 

Indikasinya adalah Penderita kolesterol yang tidak memberikan respon dengan cukup terhadap diet dan tindakan lain yang sesuai.

7. Justin Lovastatin

Lovastatin termasuk salah satu golongan statin. Statin diketahui dapat menurunkan LDL hingga 20-40 persen dan menaikkan HDL 5%-10%.

Obat kolesterol ini harus dikonsumsi sesuai petunjuk dokter dan hanya dapat diminum sekali sehari pada malam hari. 

Indikasinya dapat menurunkan kadar tinggi Kolesterol Total & LDL pada Hiperkoleterolemia Primer yang tidak dapat terkontrol dengan diet dan prosedur2 nonfarmakologi.

8. Lipitor 20 mg

Lipitor adalah obat generik penurun kadar kolesterol dalam darah. Atorvastatin merupakan jenis obat golongan statin.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat suatu enzim yang berperan dalam pembentukan kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida. 

Indikasinya sebagai terapi tambahan di samping diet. Untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL, apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida.

9. Crestor Rosuvastatin 20 mg

Crestor mengandung zat aktif Rosuvastatin, yaitu zat anti kolesterol golongan statin. Obat ini digunakan untuk mengurangi kadar lemak trigliserida dan kolesterol.

Obat ini dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah dan mengurangi risiko stroke dan serangan jantung. 

Indikasinya adalah Penderita kolesterol sebagai terapi tambahan terhadap diet dan olahraga.

10. Cholestat Simvastatin 20 mg

Cholestat merupakan obat dengan kandungan Simvastatin. Obat ini digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada pasien dengan hiperkolesterolemia. 

Obat ini dapat dikonsumsi diawali dengan 0.5 tablet hingga maksimum 4 tablet perhari, sebelum atau sesudah makan.

Indikasinya adalah menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada pasien dengan hiperkolesterolemia.

Baca juga: Ini Fungsi Hati dalam Sistem Pencernaan dan Organ Ekskresi

Mencegah Kolesterol Tanpa Obat

Jika salah satu kadar kolesterol tak sesuai rentang idealnya, artinya Anda mengalami dislipidemia, atau dikenal secara sederhana dengan istilah kolesterol tinggi. 

Penanganan awal kolesterol tinggi tidak menggunakan obat-obatan, melainkan dengan memperbaiki gaya hidup berupa:

  • Tidak mengonsumsi lemak trans (misalnya gorengan) sama sekali.
  • Mengonsumsi banyak sayur dan buah.
  • Melakukan olahraga ritmik (bersepeda, joging, berenang, dll) setidaknya empat kali seminggu, minimal 30 menit tiap kali.

Lakukan ketiga hal tersebut dengan teratur selama 1 bulan, lalu periksa kadar kolesterol ulang. Jika kadar kolesterol turun, maka usaha diet dan olahraga Anda efektif untuk menurunkan kolesterol. Pertahankan gaya hidup tersebut dan lakukan dengan rutin.

Apakah artikel ini bermanfaat? Silahkan dibagikan.

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama