Ini Fungsi Hati dalam Sistem Pencernaan dan Organ Ekskresi

Ini fungsi hati dalam sistem pencernaan dan organ ekskresi. Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang sering disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh.

Ini Fungsi Hati dalam Sistem Pencernaan dan Organ Ekskresi 
Ini Fungsi Hati dalam Sistem Pencernaan dan Organ Ekskresi. Photo by Bigstock®

Organ yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram.  Hati terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri.

Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri. Berbeda dengan lambung dan usus yang merupakan bagian dari saluran pencernaan, hati adalah organ aksesori atau pelengkap.

Pada proses pencernaan, hati pun bekerja dengan sistem lain seperti kantong empedu, persarafan, pembuluh getah bening, usus, dan masih banyak lagi. Sebagian orang mungkin hanya mengetahui fungsi hati dalam proses pencernaan.

Padahal, hati juga bekerja sama dengan organ maupun sistem tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, kantong empedu, dan sistem saraf, untuk memastikan berbagai mekanisme tubuh tetap berjalan dengan baik.

Fungsi Hati bagi Manusia

Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan.

Selain itu berikut ini fungsi hati bagi manusia, diantaranya adalah:

Fungsi Hati

1. Menghasilkan cairan empedu

Empedu merupakan cairan penting yang dihasilkan oleh sel hati. Komposisi utamanya adalah air, garam empedu, asam empedu, pigmen empedu, serta bilirubin. 

Selain itu, ada pula kandungan kolesterol, fosfolipid, dan mineral elektrolit.

Fungsi empedu dalam sistem pencernaan adalah mengubah lemak dalam usus halus menjadi gumpalan kecil yang lebih mudah dicerna. 

Akan tetapi, sebelum menjalankan fungsinya, empedu akan disimpan terlebih dulu dalam kantong empedu.

Sementara itu, bahan dasar empedu yang tidak digunakan dalam proses pencernaan akan diubah menjadi asam empedu oleh bakteri usus. 

Asam empedu lalu dikirimkan kembali menuju hati untuk digunakan pada proses pencernaan berikutnya.

2. Mengolah zat kimia yang Anda konsumsi

Fungsi penting lainnya dari hati adalah membersihkan darah dari obat-obatan, bahan kimia, alkohol, dan berbagai bahan yang berpotensi menjadi racun.

Liver menjalankan fungsi ini dengan mengubah zat kimia menjadi molekul yang dapat larut dalam air.

Selain itu, liver juga mengubah amonia yang beracun menjadi urea untuk dikeluarkan melalui urine.

Kemampuan liver dalam mengolah zat kimia bisa dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kesehatan hati dan ginjal, serta faktor genetik yang Anda miliki.

Baca juga: Proses Pembentukan Urine, Ekskresi Tubuh Manusia

3. Merombak sel darah merah yang sudah tua

Sel darah merah dalam tubuh Anda memiliki umur sekitar 100-120. Setelah itu, sel-sel darah merah yang sudah tua akan dirombak di dalam sel hati. 

Sel darah merah yang telah dirombak kemudian akan berubah menjadi biliverdin.

Biliverdin lalu bercampur dengan zat lain hingga berubah menjadi zat lain yang disebut bilirubin.

Bilirubin kemudian dialirkan ke darah, disaring oleh ginjal, dan dikeluarkan melalui urine. Zat inilah yang membuat urine tampak berwarna kekuningan.

4. Mengatur berbagai mekanisme pada darah

Selain memecah sel darah merah, hati juga menghasilkan protein yang membantu penggumpalan darah dan pengangkutan oksigen.

Organ ini dapat menyimpan zat besi yang diproses dari hemoglobin, yaitu protein khusus yang mengikat oksigen pada sel darah merah.

5. Menyimpan cadangan energi

Pada pencernaan karbohidrat, hati berfungsi untuk menstabilkan kadar glukosa (gula darah). 

Ketika gula darah Anda tinggi, misalnya sehabis makan, hati akan menyaring gula dari darah dan menyimpannya sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen.

Begitu kadar gula darah Anda menurun, hati akan memecah kembali cadangan energi yang ada. 

Simpanan glikogen Anda dipecah menjadi glukosa, lalu dilepaskan kembali ke aliran darah. Bila perlu, hati juga akan melepaskan beberapa vitamin dan mineral.

Bila kadar gula darah sudah sangat rendah, tubuh Anda akan mengambil cadangan energi dari lemak.

Lagi-lagi, hati Anda memiliki fungsi dalam mengubah lemak menjadi bahan energi pengganti gula.

Baca juga: Fungsi Lambung Sebagai Organ Tubuh Manusia

Fungsi lainnya

Berikut adalah berbagai fungsi lain dari hati bagi tubuh Anda.

  • Menghasilkan kolesterol dan protein khusus untuk membawa lemak ke seluruh tubuh.
  • Mengatur jumlah asam amino dalam darah, yang nantinya menjadi cikal-bakal dari protein pembentuk tubuh.
  • Mencegah infeksi dengan cara membentuk faktor-faktor imun dan membuang bakteri dalam darah.

Begitu mencapai hati, zat-zat yang memasuki tubuh akan diproses, disimpan, diubah, dimurnikan, dan disalurkan kembali ke dalam darah atau dilepaskan ke usus. Zat yang dikirimkan ke usus akan digunakan dalam proses pencernaan.

Dengan cara ini, hati ini bisa memurnikan darah dari alkohol dan terhindar dari produk sampingan hasil pemecahan obat. 

Darah kemudian akan disaring oleh ginjal dan zat yang tidak berguna dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Fungsi Hati Sebagai Organ Ekskresi

Hati memiliki fungsi penting dalam sistem ekskresi manusia, meskipun tidak secara langsung mengeluarkan zat sisa seperti ginjal. 

Sebagai organ ekskresi, hati berperan dalam mengelola dan mengubah zat-zat beracun serta limbah metabolisme sebelum dikeluarkan dari tubuh. Berikut adalah beberapa fungsi hati dalam sistem ekskresi:

1. Mengubah Amonia Menjadi Urea

Hati memproses amonia (NH₃), yaitu zat beracun hasil dari metabolisme protein, melalui siklus urea. 

Dalam proses ini, amonia diubah menjadi urea, yang lebih aman dan kurang beracun. 

Urea kemudian dilepaskan ke dalam darah dan dibawa ke ginjal untuk dibuang melalui urin.

2. Menghasilkan Empedu untuk Mengeluarkan Zat-zat Berbahaya

Hati memproduksi empedu, cairan yang penting dalam pencernaan lemak. 

Empedu juga berfungsi untuk mengeluarkan limbah hasil pemecahan hemoglobin (bilirubin), kolesterol, dan racun lainnya. 

Limbah ini kemudian dibuang bersama feses.

3. Detoksifikasi Racun

Hati berperan dalam detoksifikasi, yaitu mengubah zat-zat beracun seperti alkohol, obat-obatan, dan bahan kimia berbahaya lainnya menjadi bentuk yang lebih aman, sehingga bisa dibuang oleh ginjal atau melalui empedu.

4. Metabolisme Obat-obatan dan Hormon

Hati juga mengolah obat-obatan dan hormon yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, kemudian mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dibuang. 

Zat sisa hasil metabolisme ini akan dikeluarkan melalui urin atau feses.

5. Menguraikan Sel Darah Merah yang Rusak

Ketika sel darah merah tua atau rusak dipecah, hati menguraikan hemoglobin menjadi zat besi dan bilirubin. 

Bilirubin yang tidak diperlukan tubuh akan diekskresikan melalui empedu ke dalam usus untuk dikeluarkan melalui feses.

Secara keseluruhan, hati berperan penting dalam sistem ekskresi dengan mengubah zat-zat beracun menjadi bentuk yang lebih aman dan membantu pengeluaran zat sisa metabolisme dari tubuh. Tanpa hati, tubuh akan kesulitan menyingkirkan zat-zat beracun dan berbahaya yang dihasilkan dari metabolisme.

Apakah artikel ini bermanfaat? Silahkan dibagikan.

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama