Perbedaan Being dan Become Beserta Contoh Kalimatnya

Inilah perbedaan being dan become beserta contoh kalimatnya. Kata “be” dan kata “become” terkadang menimbulkan pertanyaan tentang cara pemakaiannya yang tepat.

Sebagian orang berpendapat kalau kata “Be” dan kata “Become” sebenarnya sama saja, dan tidak terdapat perbedaan dalam penggunaan kata “Be” dan “Become” ini. Tapi apakah memang benar begitu? Jika keduanya memang sama dan selalu dapat menggantikan satu sama lain, lalu kenapa harus ada dua kata?

Tahukah kamu, being adalah kata yang digunakan untuk beberapa struktur grammar atau tata bahasa dalam bahasa Inggris dan sudah tentu tidak asing lagi bagi kamu.

Karena sering digunakan, maka dari itu kamu harus memahaminya dengan baik. Jika kamu lihat di kamus, being memiliki arti menjadi, ada, dan berada. Tetapi pemahaman kamu jangan sampai pada arti tersebut saja, ada beberapa makna lain.

Perbedaan Being dan Become

Saat kamu belajar Bahasa Inggris, kamu akan menemukan bahwa kalimat-kalimat dalam Bahasa Inggris sangat dipengaruhi oleh waktu saat aktivitas dalam suatu kalimat dilakukan, apakah aktivitas tersebut dilakukan di saat sekarang atau masa kini, masa lalu atau lampau, atau bahkan di masa depan.

Berikut ini perbedaan being dan become beserta contoh kalimatnya, yuk simak!

Being

Being adalah bentuk ing dari “to be”. “Being” bisa digunakan untuk mendeskripsikan kondisi, situasi, karakteristik, dan fitur sesuatu atau seseorang. “Being” juga bisa diartikan sebagai “menjadi” dalam bahasa Indonesia.

Lalu, bagaimana cara menggunakan “being” dalam kalimat? Penjelasan di bawah ini akan memberi tahu kamu cara menggunakannya. Penjelasan ini juga akan memberikan contoh penggunaan “being” untuk memudahkan kamu mempelajarinya.

Being + adjective

Penggunaan being pertama adalah sebelum adjective (kata sifat) pada kalimat berbentuk progressive atau continuous. Pada kalimat ini, being berfungsi untuk mendeskripsikan aksi atau perbuatan yang sedang berlangsung. Contoh:

  • Why is Tina being so cruel? (Mengapa Tina jahat sekali?) –> progressive
  • Why is Tina so cruel? (Mengapa Tina jahat sekali?)

Pada kalimat 1), sifat asli Tina tidak jahat, dia jahat hanya ketika kalimat tersebut diucapkan. Tidak setiap hari dia berbuat jahat. Sedangkan pada kalimat 2), jahat adalah sifat asli Tina. Dia setiap hari berbuat jahat. “Being” pada kalimat 1) berfungsi untuk menunjukkan situasi yang sedang berlangsung.

Contoh lain penggunaan being + adjective pada kalimat progressive:

  • I am glad that the kids are being polite around the guests. (Saya lega bahwa anak-anak sopan berada di dekat para tamu)
  • Diana is not sure if John likes her or he is just being nice to her. (Diana tidak yakin apakah John menyukainya atau dia hanya baik saja kepadanya)
  • What is wrong with you? You are being mean to us? (Ada apa denganmu? Kamu jahat pada kami)
  • Fox was unfair. He was being nice only to students with good scores. (Pak Fox tidak adil. Dia baik hanya kepada siswa yang nilainya bagus saja)

Keterangan: kamu tidak boleh menggunakan being sebelum adjective yang tekait dengan perasaan (misal: happy, sad, upset, mad, dsb). Contoh:

  • Wrong: I am being mad at you right now. (Salah: aku marah padamu)
  • Right: I am mad at you right now. (Benar: aku marah padamu)

Being + past participle

Kamu lebih mengenal past participle sebagai V3 atau kata kerja bentuk ketiga. Being yang diikuti oleh past participle digunakan dalam kalimat present dan past continuous tenses berbentuk pasif. Contoh:

  • Kalimat aktif: They are repairing my car. (Mereka sedang memperbaiki mobil saya)
  • Kalimat pasif: My car is being repaired (by them). (Mobil saya sedang diperbaiki [oleh mereka])

Keterangan: pelaku pada kalimat pasif biasanya sering tidak dicantumkan dalam kalimat

Contoh lain:

  • Mike is being grounded by his parents for playing video games for too long. (Mike sedang dihukum oleh orangtuanya karena bermain video gim terlalu lama)
  • The clothes are being ironed. (Pakaiannya sedang disetrika)
  • A novel was being read. (Sebuah novel sedang dibaca)
  • Whenever I am walking alone in this street, I feel like I am being followed. (Setiap kali saya berjalan sendirian di jalan ini, saya merasa seperti saya sedang diikuti)

Being in participle clauses

Penggunaan being selanjutnya adalah untuk menggantikan kata because, as, dan since. Struktur kalimat seperti ini biasanya lebih sering digunakan pada tulisan formal atau literatur.

Berikut contohnya agar kamu lebih paham:

Because he is the youngest in the family, Jack often gets special treatment from his parents. (Karena dia adalah anak terakhir di keluarga, Jack sering mendapatkan perlakukan spesial dari orangtuanya)

Contoh kalimat di atas adalah contoh participle clause yang menggunakan kata “because”. Sekarang coba kamu ubah kata “because” tersebut dengan “being”:

Being the youngest in the family, Jack often get special treatment from his parents. (Menjadi anak terakhir di keluarga, Jack sering mendapatkan perlakuan spesial dari orangtuanya)

Contoh lain:

  • Being a parent for years, Jessica knows how to handle children very well. (Menjadi orangtua selama bertahun-tahun, Jessica tahu bagaimana cara mengatasi anak-anak dengan baik)
  • Being born and growing up in Manila, Michelle can speak Tagalog and English fluently. (Lahir dan besar di Manila, Michelle bisa berbicara bahasa Tagalog dan bahasa Inggris dengan fasih)
  • Being VIP members, they are allowed to use any gym facilities anytime they want. (Menjadi anggota VIP, mereka boleh menggunakan fasilitas kabugaran kapan saja mereka mau)
  • Being beautiful and tall, she is often mistaken as a model. (Cantik dan tinggi, dia sering dikira sebagai seorang model)
  • Being students, they can get all students’ benefits and offers at the bookstore. (Menjadi pelajar, mereka bisa mendapatkan semua keuntungan dan tawaran pelajar di toko buku)

Being as a gerund

Gerund adalah noun (kata benda) yang terbentuk dengan cara menambahkan akhiran –ing pada verb (kata kerja). Being adalah bentuk gerund dari kata kerja be. Di bawah ini adalah bebera contoh penggunaan being sebagai gerund:

  • I like being a sister to one younger brother. (Saya suka menjadi kakak dari satu adik laki-laki)
  • My cat loves being playful when I am around. (Kucing saya suka bermain jika ada saya)
  • Being a doctor is not easy. (Menjadi seorang dokter tidaklah mudah)
  • Being with you is everything I need. (Bersamamu adalah segalanya yang aku butuhkan)
  • Do you enjoy being a writer? (Apakah kamu suka menjadi seorang penulis?)

Become

Inilah perbedaan being dan become beserta contoh kalimatnya. Secara harafiah, pengertian dari kata become adalah “menjadi”, yang merujuk pada suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang atau sesuatu.

Perubahan atau transformasi yang terjadi biasanya merupakan perubahan dari kondisi yang lama ke kondisi yang baru. Bagaimana kamu menggunakan “become” dalam pembuatan kalimat Bahasa Inggris?

1. Become

“Become” dapat digunakan pada subyek orang kedua tunggal dan jamak you (kamu), subyek orang pertama jamak we (kita atau kami), serta subyek orang ketiga jamak they (mereka).

Contoh kalimat 1:

  • Hey, Wendy! What is wrong with you, girl? Every time Peter passes in front of us, you suddenly become very nervous. I already have this suspicion but, still… you have to tell me the truth (Hei, Wendy! Ada apa denganmu, temanku? Setiap kali Peter lewat di depan kita, mendadak saja kau menjadi sangat gugup. Aku sudah punya kecurigaan tapi, tetap saja… kau harus mengatakan yang sebenarnya padaku)
  • They become the most popular group in school and so many students want to join them. One of the fact that makes all the students shock is that the most beautiful girl in school, Jill Gibson, wants to join their group, as well! (Mereka menjadi kelompok yang paling populer di sekolah dan banyak siswa yang ingin bergabung bersama mereka. Salah satu fakta yang membuat semua murid tercengang adalah gadis paling cantik di sekolah, Jill Gibson, juga ingin bergabung dengan kelompok mereka!)
  • We become the center of attention after trying some of the unique clothes in the thrift store (Kami menjadi pusat perhatian setelah mencoba beberapa pakaian yang unik di toko baju bekas)

2. Become

“Become” juga dapat digunakan untuk subyek orang ketiga tunggal it (kata ganti tunggal untuk hewan dan tumbuhan), she (kata ganti tunggal untuk nama perempuan), serta he (kata ganti tunggal untuk nama lelaki).

Penulisan “become” sendiri menjadi “becomes” sebagai penanda subyek yang tunggal tersebut. Tetap menyebut nama orang atau jenis hewan sebagai subyek kalimat juga diperbolehkan.

Contoh kalimat 2:

  • In the animal kingdom, if there is a wolf who is so strong, it becomes the alpha or the leader of the pack (Dalam kerajaan hewan, bila ada serigala yang sangat kuat, ia menjadi alfa atau pemimpin kawanan tersebut)
  • She becomes the class representative for the upcoming writing contest in her school. Her classmates vote for her because her writing skills is really awesome (Dia menjadi perwakilan kelas untuk kontes menulis di sekolahnya yang akan datang. Teman-teman sekelasnya memilihnya karena kemampuan menulisnya sangat hebat)
  • He becomes a new member in his softball team. For now, he has to pay attention and learn things about softball before officially playing as one of his team’s players (Dia menjadi anggota baru dalam tim bola kastinya. Untuk sekarang, dia harus memerhatikan dan mempelajari semua hal tentang kasti sebelum secara resmi bermain sebagai salah satu pemain timnya).

 Semoga bermanfaat...

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama