Ini yang dimaksud teks eksplanasi dan ciri-cirinya. Teks eksplanasi bermanfaat untuk pembaca bisa memahami suatu fenomena.
Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur dan Ciri-Cirinya. Photo by Suzy Hazelwood: https://www.pexels.com/photo/black-and-red-typewriter-1995842/
Teks eksplanasi masuk dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8. Pembahasan kemudian dikembangkan untuk tingkat lebih lanjut.
Pengertian teks eksplanasi adalah kumpulan teks yang berisi penjelasan lengkap mengenai topik yang berhubungan dengan fenomena tertentu. Fenomena ini berhubungan dengan alam dan sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Dalam buku “Bahasa Indonesia” kelas XI (kelas 2 SMA) menjelaskan tentang ciri-ciri, pengertian, dan tujuan penulisan teks eksplanasi.
Biasanya teks eksplanasi menjelaskan perkembangan suatu tempat, fenomena alam, sosial, dan budaya. Teks eksplanasi biasanya juga menjelaskan tentang proses yang berkenaan dengan tubuh manusia. Apabila Anda pernah membaca teks tentang proses terjadinya bencana alam di media cetak, itu merupakan salah satu contoh dari teks eksplanasi.
Apa Saja Ciri-ciri Teks Eksplanasi?
Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses. Inilah ciri-ciri teks eksplanasi yang bisa Anda pelari, diantaranya adalah;
Baca juga: Kalimat yang Mengandung Perintah dalam Teks Prosedur Adalah?
Menceritakan Proses Terjadinya Fenomena
Salah satu ciri teks eksplanasi adalah menggunakan fakta dan pernyataan yang memiliki hubungan sebab dan akibat. Hubungan sebab akibat ini menjadi sekumpulan fakta terkait suatu peristiwa atau fenomena. Teks yang terdiri dari paragraf-paragraf ini hampir semuanya berupa fakta. Teks eksplanasi menjelaskan kejadian secara urut dari awal sampai akhir.
Menemukan Fakta Penting
Dalam sebuah paragraf biasanya ada gagasan umum atau ide pokok. Gagasan umum ini terdapat pada bagian awal paragraf. Jika gagasan umum berada di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Sebaliknya jika ide pokok berada di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Teks eksplanasi bisa bersifat induktif atau campuran. Tetapi, kebanyakan teks eksplanasi menempatkan gagasan umum di awal paragraf.
Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah kalimat yang menjadi paragraf utuh. Kalimat ini berisi jawaban atas pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana” untuk menjelaskan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Penulis menggunakan kalimat yang berhubungan sebab, akibat, dan proses suatu fenomena. Inilah struktur teks eksplanasi, yuk simak!
Memiliki Pernyataan Umum
Di bagian pernyataan umum ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena/peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
Memiliki Urutan Sebab Akibat
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Anda bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
Memiliki Interpretasi
Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai penarikan kesimpulan. Anda bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.
Baca juga: Pantun: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Sejarahnya
Cara Menulis Teks Eksplanasi
Secara umum teks eksplanasi memiliki kaidah teks prosedur. Kalimat eksplanasi masuk kategori faktual (nonsastra) dan memakai kata bermakna denotatif (kata yang memiliki makna sebenarnya). Adapun cara menulis teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
- Konjungsi Kausalitas
- Teks eksplanasi banyak memakai kata sambung antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
- Konjungsi Kronologis
- Teks eksplanasi banyak memakai kata penghubung (berhubungan dengan waktu) seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
- Teks Eksplanasi Berpola
- Secara kronologis teks eksplanasi menggunakan banyak kalimat keterangan waktu.
Contoh Teks Eksplanasi
Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri dan struktur dari teks eksplanasi, berikut ini adalah contoh teks eksplanasi agar Anda lebih mudah memahaminya.
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang.
Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya.
Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil.
Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman.
Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan
debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan
pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal
tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan
data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan
sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air
akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang.
Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.