Mengetahui pengertian dan perbedaan pantun, syair, dan gurindam. Perlu Anda ketahui bahwa, Pantun, syair, dan gurindam merupakan sastra dari Melayu yang mengandung nilai-nilai moral dan nasihat.
Ungkapan sastra dalam seni Melayu biasanya dijalin dengan bahasa yang indah dan sarat dengan makna serta simbol. Oleh karena itu, sering kali ungkapan ini muncul dalam adat pernikahan orang Melayu dengan harapan dapat memberikan kedamaian serta keindahan.
Selain itu, kebanyakan pantun dan syair dalam upacara pernikahan adat Melayu berisi petuah, nasihat, ataupun tunjuk ajar yang sangat berguna bagi kedua pengantin khususnya.
Pantun, syair, dan gurindam bukan hal yang sulit untuk kita pelajari, karena termasuk dalam kategori karya sastra atau jenis puisi lama dimana kita dapat mengekspresikan sebuah perasaan atau dapat juga digunakan untuk menyampaikan pesan melalui karya tulis.
Pengertian dan perbedaan pantun, syair, dan gurindam. Photo by Vincenzo Malagoli on Pexels.com
Pengertian Pantun, Syair dan Gurindam
Walaupun ketiganya sama-sama puisi lama, namun memiliki perbedaan yang sangat terlihat jelas. Berikut adalah pengertian pantun, syair, dan gurindam yang perlu kalian ketahui. Sebelum mengenal perbedaannya, alangkah baiknya kita mengetahui pengertian masing-masing dari pantun, syair dan gurindam.
Pantun
Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).Tujuan pantun biasanya untuk menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti, dan moral untuk kepentingan sosial maupun hiburan.
Ada juga ciri-ciri dari pantun, yakni:
- Bersajak a-b-a-b
- Terdiri dari 8 hingga 12 suku kata
- Pilihan katanya padat, singkat, dan jelas
Di dalam pantun juga terdapat struktur isi yang mencakup bait serta barisnya. Berikut penjelasannya:
- 1 bait terdiri dari 4 baris
- Baris 1 dan 2 merupakan sampiran
- Baris 3 daan 4 merupakan isi
- Teks pantun berbentuk bait
- Baris 1 dan 2 memiliki keterkaitan dalam sampirannya
- Baris 3 dan 4 memiliki keterkaitan dalam isinya
Pantun memiliki jenis-jenis yang berbeda, yakni pantun adat, pantun agama, pantun budi, pantun jenaka, pantun kepahlawanan, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan lainnya.
Syair
Syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama. Kata syair sendiri sebetulnya berasal dari bahasa Arab, yakni Syi’ir atau Syu’ur yang memiliki arti sebagai perasaan yang menyadari.
Berbeda dengan pantun, syair memiliki tujuan untuk menyampaikan cerita yang di dalamnya terkandung unsur keagamaan. Struktur yang ada pada syair juga berbeda dengan pantun, yaitu:
- 1 bait terdiri 4 baris
- Setiap baris memiliki makna yang terikat dengan baris sebelumnya
- Tidak memiliki sampiran dan isi
- Syair perlu dilagukan untuk membentuk nyanyian
Syair juga memiliki berbagai macam jenis, di antaranya syair melayu, syair islami, syair cinta, syair persahabatan, syair kehidupan, dan lainnya.
Gurindam
Meski berasal dari kebudayaan yang sama dengan pantun dan syair, gurindam memiliki arti yang berbeda. Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Gurindam memiliki tujuan untuk menyampaikan nasihat, moral, dan juga kata-kata mutiara. Struktur yang dimiliki gurindam juga berbeda dengan pantun dan syair. Berikut struktur yang dimiliki oleh gurindam:
- 1 bait terdiri dari 2 baris
- Bait pertama merupakan sebab atau persoalan
- Bait kedua merupakan akibat atau penyelesaian
- Isi terletak di larik kedua
Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam
Setelah mengetahui pengertian pantun, syair dan gurindam, Anda juga harus memahami perbedaannya. Inilah perbedaan pantun, syari dan gurindam berdasarkan karakteristik masing-masing yang bisa Anda pelajari.
Pantun
- Setiap baitnya terdiri atas empat baris.
- Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata.
- Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran.
- Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
- Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-b-a-b.
Syair
- Setiap bait terdiri atas empat baris.
- Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata.
- Semua barisnya adalah isi.
- Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-a-a-a.
- Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi pada syair, semua barisnya mengandung isi dan makna.
- Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya.
Gurindam
- Tiap bait terdiri atas dua baris.
- Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap.
- Bersajak sama atau a-a.
- Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan sebab dan akibat.