Pantun: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Sejarahnya

Mengetahui ciri-ciri pantun, pengertian, dan sejarahnya. Pantun adalah salah satu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk anak Sekolah Dasar (SD). 

Pantun: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Sejarahnya

Ilustrasi. Mengetahui ciri-ciri pantun, pengertian, dan sejarahnya. Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Pantun merupakan karya sastra asli Indonesia yang sudah ada sejak dulu. Mengenalkan anak dengan pantun dapat bermanfaat untuk kehidupannya. 

Sebab, banyak pantun Indonesia yang berisi nasihat dan hal positif tentang kehidupan. Belajar pantun sama saja mengajarkan anak warisan budaya Indonesia.

Indonesia memiliki kekayaan seni budaya yang sangat beragam dari setiap daerah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dimana, hal tersebut menjadi ciri khas dan kepribadian yang dimiliki, sehingga membedakan diri dengan negara lain.

Sejarah Pantun

Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal di Nusantara. “Pantun” berasal dari kata patuntin dalam Bahasa Minangkabau yang memiliki arti “penuntun”.

Pantun memiliki nama lain dalam bahasa-bahasa daerah, dimana dalam bahasa Jawa , pantun dikenal dengan parikan. Sedangkan dalam bahasa Sunda disebut paparikan dan dalam bahasa Batak, umpasa.

Sebagai salah satu karya sastra yang masih popular sampai saat ini, pantun umumnya digunakan dalam upacara adat di berbagai daerah, hiburan, atau penyampaian pesan bijak. Bahkan saat ini pantun makin berkembang sebagai media penuturan pesan dengan permainan kata-kata.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam

Ciri-ciri Pantun

1. Tiap bait terdiri dari empat baris (larik)

Salah satu ciri khas yang terdapat dalam pantun adalah memiliki empat baris dengan setiap barisnya terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.

2. Terdapat 4 sampai 6 kata dalam setiap baris

Setiap barisnya berisi 4 sampai 6 kata dalam satu baris agar lebih mudah dipahami dan didengar. Dengan begitu, Anda tidak akan kesulitan mencerna dan membalas pantun.

3. Memiliki dua pola penulisan

Pola yang digunakan dalam pantun biasanya terdiri dari dua macam, yaitu pola a-a-a-a dan a-b-a-b. Selain itu, Anda dilarang menggunakan sajak lainnya, misal a-a-b-b atau a-b-b-a.

4. Terdiri atas sampiran dan isi

Pantun terdiri atas dua bagian, yakni sampiran dan isi. Bait pertama dan kedua disebut sebagai sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun.

5. Anonim

Yang menjadi ciri khas khusus dari pantun adalah tidak ada nama penulis/penggubahnya (anonim) karena penyebaran pantun dilakukan dari mulut ke mulut secara langsung (lisan) dan tanpa pikir panjang.

Struktur Pantun  

Pantun memiliki struktur di dalamnya. Struktur pantun terdiri dari bait, baris, kata, suku kata, rima, sampiran dan isi. Berikut penjelasan selengkapnya:

Bait

Bait merupakan jumlah baris di dalam pantun. Misalnya, ada dua baris, empat baris, enam baris, delapan baris dan seterusnya.

Baris

Baris atau larik merupakan kumpulan kata-kata yang punya arti dan bisa menciptakan sampiran atau isi di dalam pantun tersebut.

Kata

Kata merupakan gabungan suku kata yang mempunyai arti. Namun, beberapa kata tertentu ada yang terdiri dari satu suku kata aja. 

Suku Kata

Suku kata merupakan penggalan-penggalan bunyi dari sebuah kata dengan menempatkannya dalam satu ketukan atau satu hembusan napas.

Rima

Rima merupakan pola dari akhiran atau yang menjadi huruf vokal terakhir di dalam sebuah pantun.

Sampiran

Sampiran merupakan bagian pantun yang berada di baris satu dan dua. Ini adalah awal dari suatu pantun. Sampiran juga bisa disebut sebagai unsur suasana yang menjadi pengantar untuk menuju isi ataupun maksud dari pantun tersebut.

Isi

Isi merupakan bagian pantun yang letaknya ada di baris tiga sampai empat. Ini adalah isi pokok atau kandungan, atau merupakan tujuan pantun tersebut.

Jenis-jenis Pantun

Pantun memiliki beberapa jenis tergantung dari tujuan dan waktu dibuatnya pantun tersebut. Berikut ini jenis-jenis pantun yang perlu diketahui:

  • Pantun nasihat, bertujuan memberikan dan menyampaikan sebuah pesan untuk pendengarnya.
  • Pantun teka-teki, pantun yang diakhiri dengan kalimat pertanyaan pada baris terakhir.
  • Pantun agama, berisi ajaran moral dan didikan hidup untuk setiap manusia.
  • Pantun jenaka, biasanya pantun jenaka dibuat untuk menghibur atau dijadikan bahan sindiran dalam suasana yang penuh keakraban sebagai upaya mencairkan suasana.
  • Pantun cinta, jenis pantun yang berisi tentang cinta atau romantisme, kerinduan, dan lainnya. Biasanya, pantun cinta digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
  • Pantun peribahasa, di dalamnya terdapat kalimat-kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
  • Pantun kiasan, biasanya berisi bahasa atau kalimat kiasan, sehingga pesan yang terdapat dalam pantun kiasan disampaikan secara tersirat.

Contoh Pantun

Pantun dibedakan berdasarkan isinya. Berikut jenis pantun yang paling umum beserta contohnya:

Pantun Nasihat

Pantun nasihat berisikan tujuan untuk menyampaikan didikan dan pesan moral. Biasanya, di dalam pantun nasihat terdapat pesan bijak yang mengajak berbuat kebaikan.

Contoh pantun nasihat:

Makan soto pakai keripik sukun
Perginya naik bus nomor lima
Jadi anak haruslah jaga sopan santun
Supaya sukses di masa muda

Pantun Jenaka

Pantun jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk memberikan hiburan. Kadang, pantun jenaka menjadi media buat saling menyindir dengan suasana penuh keakraban. Jadi, pantun ini tidak bikin tersinggung. Justru, diharapkan pantun jenaka bisa bikin suasana jadi semakin riang.

Contoh pantun jenaka:

Duduk manis di tepi pantai
Lihat gadis, oh tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Saat renta sulit tertawa

Pantun Teka-Teki

Pantun teka-teki menggunakan kalimat pertanyaan di baris terakhir pantunnya. Jadi, di dalamnya berisi teka-teki buat para pendengar pantun.

Contoh pantun teka-teki:

Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya?

Pantun Cinta

Pantun cinta adalah jenis pantun yang isinya pesan-pesan tentang cinta, romansa atau rasa rindu di antara dua insan. Sampai sekarang masih banyak orang yang pakai pantun cinta buat ungkapkan perasaan.

Contoh pantun cinta:

Walau hanya sebatang tebu
Tapi bisa diramu
Walau jarang ketemu
Cintaku hanya untukmu

Pantun Agama

Pantun agama bertujuan buat memberikan pesan-pesan, seperti pantun nasihat. Yang disampaikan yaitu didikan dan pesan moral. Pantun agama berisi tentang manusia dan pencipta-Nya.

Tidak sama seperti pantun nasihat. Pantun agama isinya lebih spesifik soalnya ada selipan prinsip dan juga nilai-nilai agama tertentu.

Contoh pantun agama:

Banyak bulan perkara bulan
Tak semulia bulan puasa
Banyak tuan perkara Tuhan
Tak semulia Tuhan Yang Esa

Pantun Peribahasa

Pantun ini seperti namanya. Di dalamnya ada kalimat peribahasa yang biasanya punya susunan tetap.

Contoh pantun peribahasa:

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

 

 

 

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama