Pahami Penyebab Alergi Dingin, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasi

Alergi dingin bisa terjadi pada siapa saja. Penyebab pastinya sebenarnya belum jelas.

Pahami Penyebab Alergi Dingin, Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi

Pahami Penyebab Alergi Dingin, Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi. Foto oleh cottonbro studio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-jantan-4114713/

Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko. Termasuk faktor usia hingga genetik.

Tidak semua orang dapat menikmati udara, cuaca, atau suhu dingin. Selain menggigil karena kedinginan, beberapa orang ada yang mengalami alergi dingin saat suhu sedang rendah.

Alergi dingin atau urtikaria dingin adalah reaksi kulit selama beberapa menit setelah Anda terkena paparan dingin, baik dari air maupun udara.

Baca juga: Manfaat Buah Zuriat untuk Promil, Amankah Dikonsumsi?

Ciri-ciri Alergi Dingin

Alergi dingin adalah biduran yang muncul akibat udara dingin. Alergi dingin ditandai dengan bentol dan gatal di kulit yang muncul beberapa menit setelah terpapar suhu dingin.

Alergi dingin biasanya mulai terasa saat kulit terpapar air dingin atau cuaca dingin (di bawah 4 derajat Celsius). Alergi dingin juga lebih berisiko muncul dalam kondisi yang berangin dan lembap. Berikut ini adalah beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi:

  • Tangan terasa bengkak saat memegang benda dingin.
  • Muncul bilur yang terasa gatal pada area kulit yang terpapar udara dingin.
  • Bibir dan tenggorokan terasa bengkak saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
  • Kulit berwarna kemerahan.

Reaksi alergi dingin yang paling parah biasanya pada saat seluruh tubuh terpapar oleh suhu dingin, seperti saat berenang di air dingin.

Reaksi yang ditimbulkan dapat berpotensi membahayakan nyawa, seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah hingga sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar, pingsan, serta membengkaknya lengan dan kaki.

Umumnya, alergi dingin akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa pekan atau bulan. Namun, ada juga yang bertahan lebih lama.

Baca juga: Ini Syarat Donor Darah yang Harus Dipenuhi bagi Pendonor

Penyebab Alergi Dingin

Munculnya reaksi alergi dingin dapat terjadi saat pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin.

Beberapa penyebab lain alergi dingin adalah faktor genetik, memiliki sel kulit yang terlalu sensitif, virus, atau penyakit tertentu.

Namun, penyebab pasti alasan tubuh bereaksi demikian terhadap dingin masih belum diketahui.

Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena alergi dingin yaitu:

1. Reaksi Sistem Imun

Pada kebanyakan kasus, alergi dingin terjadi akibat reaksi sistem imun yang menganggap suhu dingin sebagai bahaya. Lalu, sistem imun merespons dengan melepaskan antibodi, histamin, dan berbagai zat lain, yang memicu gejala.

2. Faktor Usia

Anak-anak dan remaja paling rentan terkena alergi dingin dan biasanya membaik dengan sendirinya setelah beranjak dewasa. Meski begitu, orang dewasa juga bisa mengalami kondisi ini.

3. Mengidap Penyakit Tertentu

Ada beberapa gangguan kesehatan atau penyakit, seperti kanker atau hepatitis, yang meningkatkan risiko terkena alergi dingin.

Risiko alergi ini juga bisa meningkat karena penyakit yang berkaitan dengan darah dan kulit. 

Pada beberapa kasus, orang yang baru saja terkena infeksi, seperti pneumonia atau radang paru-paru, lebih berisiko mengalami alergi dingin.

4. Faktor Genetik

Ada anak yang mewarisi penyakit ini dari orangtuanya. Sebab, ada kondisi pada gen tertentu yang diduga jadi penyebab alergi ini, bisa diturunkan dari orangtua ke anak. Namun, hal ini sangat jarang terjadi.

Baca juga: Kutu Air: Memahami Gejala, Perawatan, Cara Mengobati

Cara Mengatasi Alergi Dingin

Untuk mengetahui apakah biduran yang Anda alami disebabkan oleh alergi dingin, cobalah letakkan es batu di kulit selama 5 menit. 

Jika setelah es batu diangkat muncul bentol merah pada kulit, kemungkinan besar Anda menderita alergi dingin.

Setelah itu, konsultasikan dengan dokter guna mengetahui penyebab biduran yang dialami.

Dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan penyakit yang pernah atau sedang diderita, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. 

Dokter juga dapat mengulangi tes dengan es batu untuk memastikan alergi dingin.

Jika dokter mencurigai ada penyebab lain, pemeriksaan tambahan akan dilakukan, seperti tes darah atau tes urine.

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan tergantung pada jenis penyakit yang dicurigai oleh dokter.

Obat Alergi Dingin

Alergi dingin dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun, jika gejala dirasa mengganggu, penderita bisa meredakannya dengan mengonsumsi obat-obatan, terutama jika muncul gejala alergi yang serius, seperti sesak napas.

Pengobatan utama alergi dingin adalah dengan menghindari paparan suhu dingin.

Namun, jika Anda harus beraktivitas di suhu dingin sehingga reaksi alergi tidak bisa dihindari, konsumsilah obat-obatan untuk meredakan gejala dan mencegah reaksi alergi muncul kembali.

Obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah obat antihistamin. Jenis obat antihistamin yang biasanya diberikan adalah cetirizine, loratadine, atau desloratadine.

Obat antagonis H2, seperti ranitidin, famotidine, dan cimetidine, juga dapat membantu meredakan gejala alergi dingin. Obat tersebut bisa diberikan jika antihistamin biasa tidak manjur.

Obat-obatan lain yang juga dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi dingin adalah:

  • Kortikosteroid
  • Capsaicin oles
  • Omalizumab
  • Obat agonis reseptor leukotriene, seperti zafirlukast dan monteluklast

Pada penderita alergi dingin yang terserang syok anafilaktik, dokter akan memberikan suntikan epinephrine.

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama