Niat Puasa Ganti, Membayar Hutang Puasa Ramadhan

Mengetahui niat puasa ganti, membayar hutang puasa ramadhan yang sebentar lagi. Niat qadha puasa merupakan salah satu cara Allah dalam memberikan keringanan bagi para kaum muslimin dan muslimah.

Niat Puasa Ganti, Membayar Hutang Puasa Ramadhan yang Sebentar Lagi 
Niat Puasa Ganti, Membayar Hutang Puasa Ramadhan yang Sebentar Lagi. Foto oleh Zak Chapman dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-close-up-kismis-dan-kurma-2291592/

Seperti diketahui, pada bulan Ramadhan ada beberapa orang yang tak bisa berpuasa satu bulan penuh.

Sementara puasa Ramadhan merupakan hal yang wajib dilaksanakan bagi seluruh kaum muslim yang memenuhi syarat, namun seseorang dengan keadaan tertentu bisa meninggalkannya.

Akan tetapi perlu menjadi catatan, orang yang tak berpuasa di bulan Ramadhan wajib menggantinya di hari lain setelah Ramadhan. Utang puasa harus dibayar sesuai dengan yang ditinggalkan.

Puasa ini kerap disebut dengan puasa qadha dan bisa dilakukan dengan membaca niatnya terlebih dahulu.

Baca juga: Jelaskan Perbedaan antara Hadas dan Najis? Ini Jawabannya

Qadha Puasa Adalah

Puasa Qadha adalah puasa pengganti untuk puasa wajib bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan puasa yang hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim yang baligh.

Artinya bagi siapa yang tidak mengerjakan ibadah tersebut, maka akan mendapatkan dosa. Jika seseorang berhalangan untuk mengerjakan ibadah puasa Ramadhan, maka dapat menggantinya dengan.

Puasa Qadha adalah puasa yang dilaksanakan untuk membayar hutang puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan. 

Puasa Qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun puasanya terhambat karena halangan atau uzur yang dialami pada saat bulan Ramadhan.

Ketentuan Bayar Utang Puasa Ramadhan

Sebelum mengetahui niat dari qadha puasa ramadhan, hal pertama yang harus dipahami bahwa puasa qadha wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan ketika bulan suci. 

Ketentuan membayar utang puasa Ramadhan ini dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:

“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,”.

Baca juga: Wajib Bayar Zakat di Bulan Ramadhan, Ketahui Hikmahnya

Niat Qadha Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui ketentuan puasa qadha Ramadhan, kini Anda bisa mempelajara niatnya. Bagi mereka yang mengqadha puasa Ramadhan juga wajib memasan niat puasa qadhanya di malam hari.

Berikut adalah lafal niat membayar utang puasa Ramadhan:

Bacaan Arab Niat Puasa Ganti

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan Latin Niat Puasa Ganti

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Arti Bacaan Niat Puasa Ganti

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”

Baca juga: Kosakata Bahasa Inggris yang Berhubungan dengan Ramadan

Alasan Kenapa Harus Membayar Puasa Ganti

Laman YouTube Muhammadiyah Channel menyebutkan, seperti tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 184, tidak dijelaskan batasan mengenai waktu mengqadha puasa, yang terpenting dilaksanakan di luar bulan Ramadan.

Sebaiknya membayar utang puasa janganlah ditunda-tunda, usahakan mengqadha puasa sebelum bulan Ramadhan tiba lagi. Tetapi jika tidak bisa melakukannya karena ada hal yang membuat terhalang, maka tetap harus diganti setelah Ramadan berikutnya.

“Jangan sampai Anda termasuk golongan orang-orang yang lalai,” terang Muhammadiyah Channel.

Apalagi jika mengganti utang puasa pada bulan Syawal, maka bisa mendapatkan pula pahala puasa Syawal 6 hari. Puasa qadha setidaknya harus dikerjakan paling lambat saat bulan Sya’ban, sebelum datangnya Ramadan.

Jika menunda kewajiban ini dikarenakan uzur syar’i, seperti sakit, hamil, lupa, atau halangan lainnya. Maka hanya perlu melakukan qadha kembali tanpa harus membayar kaffarah (denda).

Berbeda kondisinya bila sengaja menunda atau melupakan puasa qadha hingga memasuki bulan Ramadan berikutnya, tanpa ada halangan yang berarti.

Dalam kasus ini, setidaknya orang tersebut harus membayar fidyah sebesar satu mud atau setara 543 gr bahan makanan pokok untuk satu hari hutang puasa Ramadhan. Fidyah sendiri berarti mengganti atau menebus.

Sementara menurut istilah, fidyah adalah sejumlah harta benda dalam kadar tertentu yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai ganti suatu ibadah yang telah ditinggalkan.

Ada Dua Pendapat yang Menyebutkan Tentang ini:

  • Penundaan qadha sampai tiba bulan Ramadan berikutnya tidak wajib untuk membayar fidyah, baik karena alasan uzur ataupun tidak.
  • Penundaan qadha sampai tiba bulan Ramadan berikutnya memiliki rincian hukum. Yakni jika penundaan tersebut karena uzur, maka tidak wajib fidyah. Sedangkan jika penundaan tersebut dilakukan tanpa alasan uzur, maka diwajibkan untuk membayar fidyah.

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama