Mengetahui niat mandi junub dan wajib beserta tata caranya. Mandi wajib menjadi kewajiban seorang muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar. Perlu Anda ketahui, bahwa hadas besar itu misalnya keluar air mani, bertemunya dua kemaluan walau tidak keluar air mani, dan setelah haid dan nifas.
Niat Mandi Junub dan Wajib Beserta Tata Caranya. Foto oleh Sora Shimazaki: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-tangan-5938352/
Tujuan mandi wajib adalah membersihkan seluruh tubuh dengan tata cara tertentu guna menghilangkan hadas besar. Mandi junub atau yang biasa dikenal sebagai mandi wajib harus dijalankan oleh seorang Muslim dewasa dalam beberapa kondisi tertentu.
Mandi junub bersifat wajib untuk setiap seorang Muslim dewasa, yang sehat secara akal dan sedang dalam keadaan tidak suci karena hadas besar. Hadas sendiri merupakan keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat, tawaf dan lain sebagainya.
Ada dua jenis hadas, yaitu hadas kecil dan hadas besar. Hadas kecil dapat disucikan dengan berwudu ketika akan salat, sedangkan hadas besar setelah selesai haid atau nifas, harus disucikan dengan mandi junub.
Baca juga: Inilah Sifat-Sifat para Bidadari Surga
Bagaimana Niat Mandi Junub?
Cara mandi wajib yang benar yaitu harus dimulai dari membaca niat. Niat mandi wajib sendiri ada beberapa tergantung pada tujuan melakukan mandi wajib.
Niat Mandi Junub Secara Umum
Bacaan Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Latin:
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta’aala
Artinya:
Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta’ala.
Niat Mandi Junub untuk Perempuan Setelah Haid
Bacaan Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Latin:
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil haidi lillahi Ta’ala.
Artinya:
Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.
Niat Mandi Junub Perempuan Setelah Nifas
Bacaan Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Bcaan Latin:
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil nifas lillahi Ta’ala.
Artinya:
Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Mandi Junub
Agar pelaksanaan mandi besar dapat semakin afdhol amalannya, maka umat muslim juga dianjurkan untuk menerapkan beberapa sunnah mandi besar seperti niat mandi, membaca basmallah terlebih dulu, melakukan wudhu, serta membersihkan tubuh bagian kanan terlebih dahulu. DIkutip dari laman merdeka.com, begini tata cara mandi junub yang bisa Anda lakukan untuk mensucikan diri.
Tata Cara Mandi Wajib bagi Pria
Ada hadis dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai bagaimana cara mandi besar untuk laki-laki. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Sedangkan perempuan tidak perlu melakukan hal ini.
Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut salah satu hadis,
“Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begini urutan mandi wajib bagi pria:
- Basuh kedua tangan
- Tuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian basuh kemaluan.
- Berwudhu seperti tata cara wudhu untuk salat.
- Siram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.
- Basuh kepala sebanyak tiga kali.
- Basuh seluruh tubuh.
- Basuh kedua kaki.
Baca juga: 99 Asmaul Husna Arab, Latin, dan Artinya
Tata Cara Mandi Wajib bagi Perempuan
Hal yang membedakan cara mandi besar antara laki-laki dan perempuan adalah tidak perlunya menyela pangkal rambut bagi perempuan. Bahkan, seorang perempuan tidak perlu membuka jalinan rambutnya. Hal ini disebutkan dalam salah satu hadis yaitu,
“Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Aku berkata, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran.” (HR. Muslim).
Begini urutan mandi wajib bagi perempuan:
- Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
- Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
- Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
- Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
- Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
- Bilas kepala dengan mengguyurkan air sebanyak 3 kali.
- Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air.
- Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
- Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Manfaat Mandi Junub
Menurut Syekh Muhyiddin dalam kitabnya yang berjudul Ibadatul Islam: Fiqhuha, Asroruha, wa Ta’allumu Kaifiyyatiha dalam bab faidah-faidah mandi (fawaidul ghusli), inilah manfaat mandi junub yang perlu Anda ketahui.
Mandi Wajib Sebagai Ibadah
Ketika seorang muslim melakukan mandi wajib, itu berarti dia telah melaksanakan perintah Allah. Syekh Muhyiddin mengatakan bahwa dengan melaksanakan perintah Allah, terdapat pahala yang besar, kebahagiaan, ketenangan dan kegembiraan.
Mandi Wajib Menjaga Kebersihan
Karena akan menghalangi seseorang saat sedang beribadah, mandi wajib juga dimaksudkan untuk menjaga kebersihan diri. Seorang ulama juga pernah mengatakan bahwa kebersihan sebagai dari iman.
Menjadikan Tubuh Menjadi Semangat Beraktivitas
Untuk faidah ini, Syekh Muhyiddin menjelaskan: tidak di ragukan lagi, bahwasanya Allah SWT menciptakan dan membuat aturan (syariat) akan sesuatu yang dapat memperbaiki dan menegakkan urusan kita. Apabila kita mengikuti aturan syariat-Nya, maka kita bernaung pada naungan cinta dan ridho-Nya. Dan kitapun bahagia di dunia dan akhirat. Diantara syariat-Nya ialah mandi wajib.
Bagi suami-istri, selain mendapatkan kepuasan biologis, berhubungan seksual juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan ibadah ini, pasangan suami istri dituntut melaksanakan mandi wajib dengan cara mandi wajib yang benar.