Mengenal 5 Tokoh Pendiri ASEAN dan Sejarah Berdirinya

Sejarah, tokoh pendiri, latar belakang terbentuknya ASEAN serta peranannya.

5 tokoh pendiri ASEAN dan sejarah berdirinya 
5 tokoh pendiri ASEAN dan sejarah berdirinya. Foto by Kompas.com

Secara singkatnya organisasi ASEAN ini berdiri dengan tujuan untuk mengatur tentang geopolitik dan ekonomi negara-negara yang ada pada wilayah Asia Tenggara. Proses sejarah berdirinya ASEAN ternyata ada peran penting dari Indonesia.

ASEAN yang merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 negara di Asia Tenggara.

Pada awalnya ASEAN hanya beranggotakan lima negara. Namun pada perkembangannya, bertambah hingga kini beranggotakan 10 negara.

Ada Lima menteri luar negeri yang juga dikenal sebagai tokoh pendiri ASEAN tersebut adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand.

Baca juga: Isi dan Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober, Sejarah Lahirnya

Sejarah Berdirinya ASEAN

Pada era 1960-an negara-negara di Asia Tenggara dihadapkan pada situasi rawan konflik. Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka akan mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.

Berawal dari situasi tersebut, maka kemudian muncul keinginan kuat untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera.

Kemudian pada tanggal 8 Agustus 1967, lima pemimpin yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand duduk bersama di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand dan menandatangani sebuah dokumen yang dikenal sebagai Deklarasi Bangkok.

Berdasar Deklarasi Bangkok itulah, ASEAN lahir. Kelima Menteri Luar Negeri yang menandatangani Deklarasi Bangkok yaitu Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand.

Pada perkembangannya, beberapa negara di Asia Tenggara juga turut bergabung dan masuk sebagai anggota ASEAN. Dilansir dari laman Setnas ASEAN Indonesia, Brunei Darussalam masuk menjadi anggota ASEAN pada 8 Januari 1984.

Dan Vietnam masuk pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997, serta Kamboja bergabung menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.

Negara Pendiri ASEAN

ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Masing-masing negara pendiri ASEAN memiliki karakteristik alam dan budaya yang berbeda-beda. Inilah negara pendiri ASEAN dengan latar belakang masing-masing, yuk simak!

Indonesia

Ketika mendirikan ASEAN, Indonesia diwakili oleh Adam Malik. Sejak menjadi salah satu negara pendiri ASEAN, Indonesia telah memainkan peranan penting di antara negara-negara anggota lainnya.

Bahkan Indonesia juga memainkan peranan sangat penting dalam meletakkan dasar-dasar hubungan yang harmonis antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Salah satu peran penting Indonesia adalah sebagai pemrakarsa dicetuskannya Bali Concord II di Bali pada akhir 2003. Dari hasil Bali Concord II tersebut telah terbit tiga pilar, di antaranya:

  • ASEAN Economic Community (AEC)
  • ASEAN Security Community (ASC)
  • ASEAN Socio Cultural Community (ASCC)

Filipina

Wakil Filipina ketika menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN adalah Narciso Ramos. Filipina merasakan bahwa ASEAN merupakan kekuatan pendorong utama pada setiap sektor pembangunan di bidang budaya, ekonomi, politik, dan keamanan bagi negaranya.

Hal itu telah memperkuat stabilitas dan kemajuan Filipina serta negara-negara di Asia Tenggara pada umumnya. Filipina menjadikan ASEAN sebagai bagian penting dari politik luar negerinya dimulai pada 1970-an, karena sebelumnya negara ini menjadikan poros Manila-Washington sebagai fokusnya.

ASEAN terbukti memberikan manfaat besar bagi Filipina, salah satu contohnya dalam penyelesaian ketegangan hubungan antara Malaysia dan Filipina dalam kasus Sabah. Setelah ASEAN terbentuk, hubungan Filipina dan Malaysia yang sebelumnya retak kembali pulih.

Selain itu, Filipina juga mendapatkan manfaat dalam mengatasi kasus Metro, karena bantuan diplomatik Indonesia sebagai negara muslim terbesar.

Singapura

Singapura merupakan negara pendiri ASEAN yang memiliki perekonomian sangat maju. Meskipun sumber daya alamnya sangat sedikit, pengembangan sektor perdagangan negara ini sangat pesat.

Pada 18-22 November 2007, dilaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13 di Singapura yang salah satu hasilnya adalah Piagam ASEAN. Hal ini merupakan salah satu tonggak bersejarah dalam perkembangan ASEAN selanjutnya.

Malaysia

Malaysia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN yang mengalami kemajuan pesat di bidang ekonomi. Peranan dan sumbangan Malaysia sebagai anggota ASEAN sebagai berikut:

  • Penandatanganan Deklarasi Kuala Lumpur pada bulan November 1971.
  • Menyepakati pembentukan kawasan ASEAN sebagai Zona Aman, Bebas, dan Netral (ZOPFAN).
  • Mengatasi permasalahan Vietnam yang melakukan ekspansi ke Kamboja.
  • Turut berpartisipasi dalam pembentukan kerajaan Demokratik Kamboja.
  • Menyepakati pembentukan kawasan ASEAN sebagai zona bebas senjata nuklir.
  • Melakukan pelarangan terhadap penggunaan wilayah perairan dan pelabuhannya untuk persinggahan kapal yang mengangkut bahan atau senjata nuklir.
  • Melakukan kerjasama dalam bidang ekonomi dengan mengikuti AFTA.
  • Mengadakan kerjasama dalam bidang kebudayaan dan sosial, seperti mengadakan festival kebudayaan dan kesenian.

Thailand

Ketika mendirikan ASEAN, Thailand diwakili oleh Thanat Koman. Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah mengalami penjajahan.

Di kawasan Asia Tenggara, Thailand dikenal sebagai penghasil beras yang menjadi komoditas ekspor utamanya. Thailand juga menjalin kerjasama dengan berbagai negara di dunia dalam berbagai bidang, sehingga perekonomiannya tergolong maju.

Baca juga: Isi dan Tujuan Gajah Mada Mengucapkan Sumpah Palapa

Tokoh Pendiri ASEAN

Ada lima tokoh pendiri Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Kelima tokoh ini adalah Menteri Luar Negeri dari lima negara di Asia Tenggara. Kelima tokoh ini dinobatkan sebagai Founding Fathers ASEAN.

Dikutip dari laman mediaindonesia, inilah tokoh pendiri ASEAN.

  1. Indonesia diwakili oleh Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
  2. Malaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
  3. Singapura diwakili oleh Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
  4. Filipina diwakili oleh Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)
  5. Thailand diwakili oleh Thanat Koman (Menteri Luar Negeri Thailand)

Dari pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu organisasi regional yang disebut ASEAN. ASEAN dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh kelima tokoh pendiri tersebut. Dasar dan tujuan pembentukan ASEAN juga terangkum dalam Deklarasi Bangkok.

Peranan ASEAN

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memiliki peran penting dalam berbagai aspek di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Berikut adalah beberapa peranan utama ASEAN:

  1. Kerjasama Politik dan Keamanan
    ASEAN berperan sebagai platform bagi negara-negara anggotanya untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan kawasan. ASEAN membantu menyelesaikan konflik antarnegara anggota dan mempromosikan perdamaian melalui dialog dan diplomasi. Contoh nyata adalah upaya ASEAN dalam mediasi konflik di Laut Cina Selatan.

  2. Kerjasama Ekonomi
    ASEAN berperan dalam meningkatkan kerjasama ekonomi antarnegara anggotanya melalui pembentukan ASEAN Economic Community (AEC). Ini bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang terintegrasi, meningkatkan daya saing kawasan di pasar global, dan menarik investasi.

  3. Sosial dan Budaya
    ASEAN juga berfokus pada isu-isu sosial dan budaya, seperti pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. ASEAN mempromosikan pertukaran budaya, pelestarian warisan budaya, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di kawasan.

  4. Platform Diplomasi Multilateral
    ASEAN sering menjadi jembatan penghubung dalam hubungan diplomatik antara negara-negara besar dunia dengan Asia Tenggara. Melalui forum-forum seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan East Asia Summit (EAS), ASEAN berperan sebagai aktor penting dalam diskusi geopolitik dan ekonomi internasional.

  5. Manajemen Krisis dan Bencana
    ASEAN memiliki inisiatif untuk menangani bencana alam yang sering melanda kawasan Asia Tenggara melalui ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre). Ini membantu negara-negara anggota menghadapi dan mengurangi dampak bencana.

Secara keseluruhan, ASEAN memainkan peran penting dalam mempromosikan kerjasama dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara serta meningkatkan pengaruhnya dalam kancah internasional.

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama