Catat! ini syarat donor darah yang harus dipenuhi bagi pendonor. Tidak membutuhkan persyaratan sulit untuk menjadi calon donor.
Ini Syarat Donor Darah yang Harus Dipenuhi bagi Pendonor. Photo by Charlie-Helen Robinson from Pexels: https://www.pexels.com/photo/bags-of-blood-4531307/
Seperti yang Anda ketahui bahwa salah satu kegiatan PMI yang paling dikenal masyarakat adalah donor darah. Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Donor darah adalah aktivitas memberikan atau menyumbangkan darah secara sukarela. Darah kerap dibutuhkan oleh orang yang mengalami luka berat atau menderita penyakit tertentu, seperti anemia, thalasemia, dan kanker darah.
Selain membantu yang membutuhkan, donor darah juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor. Termasuk menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan berbagai masalah kesehatan lain.
Namun sayangnya, tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Apabila Anda hendak melakukan donor darah, alangkah pentingnya untuk mengetahui terlebih dahulu syarat donor darah.
Hal ini dikarenakan tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Darah yang sehat sangatlah berarti bagi mereka yang membutuhkan transfusi darah.
Baca juga: Simak! Penderita Asam Urat, Boleh Konsumsi Sayuran Ini
Apa Saja Syarat Donor Darah?
Adapun beberapa manfaat donor darah di antaranya membantu melancarkan aliran darah, meningkatkan produksi sel darah merah sehingga tubuh lebih sehat, hingga mendapatkan kepuasan psikologis karena telah membantu sesama. Namun, tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya.
Agar proses donor darah bisa berjalan lancar dan aman, baik bagi pendonor maupun penerima darah, ada beberapa syarat donor darah yang harus dipenuhi. Ini syarat donor darah bagi Anda yang siap jadi seorang pendonor.
- Kondisi fisik harus dalam keadaan sehat, jasmani maupun rohani.
- Berusia 17-60 tahun. Namun, untuk remaja usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor darah, bila mendapat izin tertulis dari orangtua dan memenuhi persyaratan lain.
- Memiliki berat badan minimal 45 kilogram
- Suhu tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius.
- Tekanan darah harus berada di angka 100-160 untuk sistolik dan 70-100 untuk diastolik.
- Saat pemeriksaan, denyut nadi harus sekitar 50-100 kali per menit.
- Kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan minimal 12,5 gr/dl untuk pria.
Perlu Anda ketahui juga, mendonorkan darah maksimal bisa lima kali setahun, dengan jangka waktu minimal 3 bulan.
Sebelum donor darah, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.
Baca juga: 9 Temuan Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan
Siapa Saja yang Tidak Boleh Donor Darah?
Setelah mengetahui syarat donor darah, Anda juga harus mengetahui dan memahami siapa saja yang tidak boleh mendonorkan darahnya. Berikut ini kelompok orang yang tidak boleh melakukan donor darah, simak yuk!
1. Mengidap Hipertensi
Tekanan darah yang normal adalah salah satu syarat penting yang perlu dipenuhi calon pendonor. Itulah sebabnya, orang yang mengidap hipertensi tidak diperkenankan mendonorkan darahnya.
Termasuk ketika baru saja mengonsumsi obat hipertensi, donor darah baru boleh dilakukan 28 hari setelahnya, ketika tekanan darah sudah stabil.
Berat Badan Kurang dari 45 Kg
Jumlah darah dalam tubuh seseorang sesuai dengan proporsi berat dan tinggi badannya.
Orang yang memiliki berat badan terlalu ringan, atau kurang dari 45 kg, dianggap memiliki jumlah darah yang sedikit, sehingga dikhawatirkan tidak bisa menoleransi pengambilan darah saat proses donor.
Selain itu, orang dengan berat badan kurang dari 45 kg juga lebih berisiko mengalami anemia, dibanding yang berat badannya lebih dari itu. Jika dipaksakan donor darah, kondisi tersebut dikhawatirkan akan semakin memburuk.
Mengidap Hepatitis B dan C
Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), Orang yang mengidap atau memiliki riwayat hepatitis B dan C juga tidak diperbolehkan untuk melakukan donor darah.
Sebab, kedua jenis hepatitis tersebut dapat menular melalui darah. Bahkan meski sudah dinyatakan sembuh, mereka tetap tidak boleh melakukan donor darah.
Orang yang Sedang Hamil
Sangat tidak dianjurkan melakukan donor darah saat hamil. Sebab, dikhawatirkan sirkulasi darah dalam rahim berkurang dan membuat janin menjadi stres.
Selain itu, ibu hamil juga sangat rentan mengalami anemia, sehingga donor darah dikhawatirkan memperparah kondisi.
Setelah melahirkan, jika ingin mendonorkan darah, sebaiknya tunggu sekitar 6 bulan setelahnya, agar tubuh memiliki waktu untuk memulihkan kadar zat besi yang cukup.
Baca juga: Ini Posisi Tidur untuk Ibu Hamil, Agar Bayi Tidak Sungsang
Apa Saja Panduan Donor Darah?
Sebelum melakukan donor darah, pastikan kondisi tubuh Anda sedang sehat dan bugar. Untuk menjaga kualitas darah sebelum melakukan donor darah, hindari konsumsi makanan berlemak dan usahakan untuk mencukupi asupan protein, vitamin C, dan zat besi. Selain itu, perbanyak minum air putih.
Anda juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat dan tidak mengonsumsi minuman keras setidaknya 1 hari sebelum melakukan donor darah. Berikut ini beberapa panduan donor darah yang bisa Anda lakukan.
- Tidur minimal 4 jam sebelum donor.
- Makanlah 3 – 4 jam sebelum menyumbangkan darah. jangan menyumbangkan darah dengan perut kosong.
- Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas)
- Setelah donor beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan donor, sebelum kembali beraktifitas.
- Kembali bekerja setelah donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan.
- Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.
- Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina.
Manfaat Donor Darah
Donor darah memiliki banyak manfaat, baik bagi penerima maupun pendonornya. Berikut adalah beberapa manfaat donor darah:
Manfaat bagi Penerima:
Menyelamatkan Nyawa
Donor darah dapat menyelamatkan nyawa, terutama bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah karena kecelakaan, operasi besar, atau penyakit tertentu seperti anemia, thalassemia, dan kanker.Memperbaiki Kualitas Hidup
Bagi pasien dengan kondisi kronis yang memerlukan transfusi darah secara berkala, seperti penderita talasemia atau hemofilia, donor darah sangat penting untuk menjaga kualitas hidup mereka.Menambah Stok Darah di Bank Darah
Donasi darah membantu memastikan ketersediaan darah di bank darah, terutama dalam situasi darurat atau bencana, ketika pasokan darah sangat dibutuhkan.
Manfaat bagi Pendonor:
Membantu Kesehatan Jantung
Donor darah secara teratur dapat membantu mengurangi kadar zat besi yang berlebihan dalam darah. Kelebihan zat besi dapat berpotensi menyebabkan stres oksidatif yang merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.Mendeteksi Penyakit Lebih Awal
Sebelum donor darah, pendonor biasanya menjalani pemeriksaan kesehatan dasar, seperti pengecekan tekanan darah dan kadar hemoglobin. Selain itu, darah yang didonasikan juga diuji untuk berbagai penyakit infeksi. Ini bisa menjadi cara bagi pendonor untuk mendeteksi masalah kesehatan secara dini.Meningkatkan Produksi Sel Darah Baru
Donor darah merangsang tubuh untuk memproduksi sel-sel darah merah baru, yang membantu menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam membawa oksigen.Membakar Kalori
Proses donor darah dapat membakar sekitar 650 kalori per sesi, meskipun ini bukan alasan utama untuk mendonorkan darah.Memberikan Perasaan Positif dan Sosial
Donor darah memberikan rasa kepuasan emosional karena tahu bahwa tindakan tersebut membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Ini juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan sosial dan kepedulian terhadap orang lain.
Dengan begitu, donor darah memberikan manfaat besar baik untuk pendonor maupun orang yang membutuhkan darah, menjadikannya tindakan sosial yang sangat penting dan bermanfaat bagi kesehatan.