Rata-rata lama persalinan kala satu yang aktif untuk bayi pertama adalah sekitar delapan jam. Begini cara mempercepat pembukaan, agar persalinan lancar.
Cara Mempercepat Pembukaan, Agar Persalinan Lancar. Foto oleh Jozemara Friorili Lemes dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-monokrom-bayi-baru-lahir-3470004/
Sebagian ibu hamil mengalami proses pembukaan yang terbilang cukup lambat. Dari beberapa sumber mengatakan bahwa kasus ibu hamil mengalami pembukaan yang cukup lambat seperti posisi bayi masih belum ideal, masih terlalu jarang terjadi kontraksi hingga ada rasa takut atau cemas menjelang waktu-waktu persalinan.
Ketika mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir) tidak jarang ibu hamil merasa khawatir karena tidak ada tanda-tanda kontraksi menjelang persalinan. Padahal cepat atau lambatnya proses persalinan itu semua bergantung pada pembukaan jalan lahir.
Secara normal seharusnya mulut rahim atau serviks akan lunak serta melebar ketika jelang persalinan. Salah satu pertanda dimulainya proses persalinan adalah adanya pembukaan jalan lahir, di mana mulut rahim (serviks) akan melunak serta melebar.
Apabila pembukaan serviks berjalan dengan cepat, maka proses persalinan normal akan berlangsung lebih lancar. Untuk bisa melahirkan secara normal, pembukaan demi pembukaan diharapkan bisa terjadi dengan lancar.
Perlu Anda ingat bahwa, persalinan cepat belum tentu lebih baik untuk ibu atau bayi. Persalinan yang sangat cepat dapat menjadi tantangan fisik dan emosional. Namun, persalinan yang sangat lambat juga dapat menyebabkan ibu dan bayi kelelahan.
Baca juga: Cara Menggunakan Alat Test Pack dengan Benar untuk Hasil yang lebih Akurat
Cara Mempercepat Pembukaan Persalinan
Menjelang usia kandungan 40 minggu, pasti ada perasaan yang
berdebar-debar. Kontraksi sudah mulai terasa, pembukaan persalinan pun
sudah dimulai. Dalam hal tesebut, ada yang cepat, ada juga yang lambat.
Bidan dan dokter mengatakan persalinan yang sebenarnya dimulai ketika kita mengalami kontraksi yang teratur dan menyakitkan dan serviks kita semakin melebar dari 4 cm dan seterusnya.
Begini cara mempercepat pembukaan persalinan yang bisa Anda lakukan.
Mengubah Posisi Tubuh Secara Teratur
Cara mempercepat pembukaan persalinan yang pertama adalah dengan mengubah posisi. Tetap di satu tempat tanpa banyak mobilitas mungkin merugikan kita.
Anda perlu mengubah posisi atau postur agar bayi dapat bergerak ke posisi yang optimal untuk melahirkan.
Bergerak atau melakukan postur atau posisi tertentu dapat membantu bayi turun ke panggul dan menekan leher rahim.
Menggunakan Ball Birth
Ball birth dapat membantu Anda mengurangi rasa nyeri pada punggung, saat kontraksi dan saat persalinan.
Selain itu, ball birth juga membantu menyiapkan otot tubuh untuk proses melahirkan nanti, meringankan kecemasan, dan mempercepat proses pembukaan.
Cara menggunakan ball birth ini relatif gampang, yaitu dengan posisi duduk atau berjongkok di atasnya. Anda akan merasa otot panggul menjadi rileks.
Agar lebih terasa nyaman dan efisien hasilnya, duduklah di atas ball birth dengan kaki terbentang. Lalu, topang punggung dengan dinding atau kursi.
Gerakan ball birth akan mempercepat pembukaan jalan lahir, tapi pastikan ada dinding, kursi, atau seseorang yang dapat membantu menahan tubuh Anda sehingga tetap aman.
Melakukan Jalan Kaki Secara Rutin
Di masa-masa menunggu waktu persalinan, usahakan ibu untuk sering berjalan kaki. Karena gabungan antara gerakan tubuh dan gravitasi akan membantu janin cepat turun ke jalan lahir.
Selain itu, tekanan pada kepala janin pada mulut rahim akan membantu mempercepat pembukaan persalinan.
Jalan kaki juga membantu menstimulasi kontraksi yang kemudian mendorong proses pembukaan. Mintalah didampingi atau ditemani selama melakukan aktivitas ini agar lebih aman dan nyaman.
Baca juga: Begini Cara Mempercepat Haid, Alami Tanpa Obat
Melakukan Olahraga Secara Ringan
Selain melakukan jalan kaki dengan jarak dekat, alternatif lain yang bisa Anda lakukan adalah latihan naik-turun tangga dengan pelan dan langkah panjang.
Kemudian, berjalan lebih lebar dan lambat. Hal-hal tersebut juga membantu mempercepat proses pembukaan karena meregangkan dan melebarkan serviks.
Anda juga dapat mencoba squat atau jongkok selama beberapa waktu. Squat dapat membuka panggul sehingga memungkinkan bayi untuk menekan leher rahim serta mendorong pelebaran dan mempercepat pembukaan jalan lahir.
Melakukan Hubungan Intim
Cara mempercepat pembukaan persalinan selanjutnya adalah berhubungan intim. Orgasme membuat tubuh melepasan oksitosin sehingga membantu kontraksi rahim. Zat kimia prostaglandin yang terkandung di dalam air mani ternyata membantu pelebaran serviks lebih cepat.
Melakukan Stimulasi Puting Susu
Salah satu cara efektif untuk melebarkan mulut rahim adalah stimulasi puting susu. Cara alami ini terbukti bisa membantu proses persalinan lebih cepat karena memicu pelepasan oksitosin yang menimbulkan kontraksi rahim.
Memang tak berhubungan langsung dengan pembukaan serviks, akan tetapi stimulasi atau perangsangan untuk persalinan ini akan sangat membantu.
Stimulasi puting susu dapat dilakukan secara manual, menggunakan pompa payudara atau minta partisipasi suami.
Cukup lakukan stimulasi satu puting setiap lima menit sekali, lalu istirahat di sela kontraksi. Jadi, tak perlu stimulasi secara berlebihan.
Baca juga: Manfaat Rebusan Daun Salam Jika Diminum Tiap Hari
Menggunakan Metode Medis
Apabila Anda ingin mempercepat pembukaan persalinan, Anda juga dapat menggunakan metode medis. Bila pembukaan tidak kunjung maju atau perkembangan pembukaan ternyata lama.
Seorang dokter akan menyarankan konsumsi obat untuk melebarkan dan melembutkan leher rahim. Berikut beberapa obat yang bisa Anda konsumsi di antaranya:
- Misoprostol merupakan prostaglandin yang mampu membuat leher rahim menjadi lembut. Misoprostol ini relatif aman dan murah.
- Dinoprostone serupa dan juga prostaglandin. Obat ini disemprotkan ke dalam lubang leher rahim atau dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk supositoria.
- Enzim hyaluronidase. Caranya, disuntikkan ke dalam leher rahim untuk melembutkan dan melebarkannya.
- Anda juga dapat berbicara dengan dokter tentang kemungkinan pengobatan intravena (infus atau suntikan).