Memahami bacaan surat Al Kafirun ayat 1-6 dan artinya. Surat al-Kafirun mengajarkan toleransi beragama bagi umat muslim. Surat al-Kafirun merupakan salah satu surat yang ada di dalam Kitab Suci Al-Quran. Surat tersebut tercatat sebagai surat ke-109 dalam Al-Quran yang terdiri atas enam ayat.
Bacaan Surat Al Kafirun Ayat 1-6 dan Artinya. Foto oleh Abdulmeilk Aldawsari dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-grayscale-alquran-yang-dibuka-36704/
Surat al-Kafirun tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah bertepatan dengan Nabi Muhammad SAW, saat berada di kota suci tersebut.
Surat Al-Kafirun berarti ‘Orang-Orang Kafir’. Surat ini mengisahkan kondisi toleransi keberagamaan ketika itu. Surat al-Kafirun mengandung pernyataan Nabi Muhammad SAW tidak akan menyembah Tuhan selain Allah SWT, dan tidak mengikuti apa yang diserukan orang-orang kafir.
Meski dipengaruhi dengan jaminan kemakmuran duniawi, namun Nabi Muhammad SAW tidak terpengaruh dengan hasutan orang-orang kafir saat itu. Akan tetapi di saat yang sama, Nabi Muhammad SAW juga tidak mencela cara keberagamaan mereka. Sehingga beliau menegaskan ‘Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku’.
Dengan asbabun nuzulnya, surat al-Kafirun memiliki banyak keutamaan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Masjid Beserta Terjemahnya, Lengkap
Bacaan Surat Al Kafirun ayat 1-6
Surat Al Kafirun ayat 1-6
Surat Al Kafirun berada pada juz 30 atau juz amma. Selain itu, nama surat Al Kafirun diambil dari lafaz di akhir ayat pertama. Surat Al Kafirun diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti orang-orang kafir.
Surat Al Kafirun diturunkan sesudah surat Al-Ma’un. Inilah bacaan surat Al Kafirun ayat 1-6 yang bisa Anda hafalkan.
Bacaan Surat Al Kafirun | Bacaan Latin Surat Al Kafirun | Arti Surat Al Kafirun |
---|---|---|
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ | qul yā ayyuhal-kāfirụn | “Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!” |
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ | lā a’budu mā ta’budụn | “aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah” |
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ | wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud | “dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah” |
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ | wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum | “dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah” |
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ | wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud | “dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.” |
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ | lakum dīnukum wa liya dīn | “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” |
Keutamaan Surat Al Kafirun
Setelah mengetahui bacaan lengkap surat Al Kafirun, pahami juga beberapa keutamaan surat Al Kafirun, diantaranya adalah:
Baca juga: Wajib Bayar Zakat di Bulan Ramadhan, Ketahui Hikmahnya
Memperkuat Keimanan
Karena surat Al Kafirun berisikan tentang ketundukan dan kepatuhan umat muslim kepada Allah, maka dengan membaca dan mengamalkannya setiap hari dapat memperkuat fondasi keimanan seorang muslim.
Ditakuti Iblis
Surat Al Kafirun adalah surat yang ditakuti oleh iblis. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat ditakuti iblis kecuali surat Al Kafirun. “Tidak ada dalam Al Quran yang lebih menakutkan bagi iblis daripada Qul Ya Ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan.”
Mendapat Pahala Seperti Seperempat Alquran
Menurut Syeikh Ibnu ‘Abbaz membaca empat kali surat Al Kafirun sama dengan mengkhatam Al Quran. Hanya saja, bukan berarti tidak perlu lagi membaca Al Quran, sebab seorang muslim hendaknya membaca Alquran setiap hari.
Terbebas Dari Kemusyrikan
Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun terutama saat sebelum tidur maka dirinya akan terbebas dari kemusyrikan. Seperti dalam suatu hadis, Rasulullah bersabda: “Bacalah Qul ya Ayyuhal-kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan.” (HR Abu Dawud dari Farwah bin Naufal).
Mengajarkan Toleransi
Dalam kehidupan pasti terdapat perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi di antara masyarakat. Namun, surat Al Kafirun ayat ke-6 menjelaskan bahwa ‘Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku”,
Artinya dengan keyakinan terhadap Allah, umat Islam harus menjalankan kehidupan toleransi yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu hanya menyembah kepada Allah.
Baca juga: Ini Tanda Seseorang Meninggal Husnul Khotimah
Membangun Keberanian Menghadapi Orang Kafir
Di dalam surat Al Kafirun terdapat makna bahwa umat muslim harus siap melawan dan menentang orang-orang kafir, bahwa agama Islam tidak bisa disamakan dengan agama mereka. Orang-orang Islam dan orang-orang kafir tentunya berbeda dan hal ini ditunjukkan dalam surat Al Kafirun.
Pembela Antara Islam dan Kafir
Surat Al Kafirun menjadi pembeda antara Islam dan kafir. Hal ini ditunjukkan oleh ayat tersebut bahwa apa yang disembah, diikuti dan apapun yang menjadi aturan Islam tidak sama dengan apa yang mereka (orang kafir) yakini.
Mereka tidak dapat menjadi seorang muslim dan muslim tidak bisa menjadi mereka. Inilah keutamaan ayat ini sehingga menjadi identitas dan pembeda antara muslim dan bukan.
Membangun Keoptimisan Islam
Surat Al Kafirun dalam sejarah dulu juga menjadi suatu penyemangat dan pembangun optimisme agar umat Islam tidak takut dan gentar dalam melawan kekafiran. Semuanya dilakukan agar Islam menang dan dapat memberikan rahmatan lil alamin bagi semesta alam.