Alasan Mengapa Gagal dalam Wawancara Kerja

Apakah kamu kesulitan meyakinkan perekrut / HRD dari perusahaan berikutnya? Atau mungkin kesulitan membuat kesepakatan dan mendapatkan tawaran, sulit dan gagal dalam mencapai tujuan kamu. Ini bisa menjadi lebih menantang ketika kamu tidak terpilih untuk wawancara selanjutnya, meskipun kamu pikir sudah melakukannya dengan baik pada kesempatan pertama.

Alasan Mengapa Gagal dalam Wawancara Kerja

Alasan Mengapa Gagal dalam Wawancara Kerja. Photo by Anna Tarazevich: https://www.pexels.com/photo/a-word-interview-on-black-background-5598283/

Proses berburu pekerjaan terkadang bisa membuat frustasi dan sedih. Tapi mungkin tidak ada fakta yang lebih menyebalkan daripada terjebak di langkah yang sama berulang kali gagal dalam wawancara kerja.

Tidak ada salahnya kita melakukan sedikit refleksi diri dan mengevaluasi saat wawancara lalu. Kamu mungkin bisa menyadari letak kesalahan sehingga tidak mengulanginya lagi ketika mendapat kesempatan dikemudian hari.

Alasan gagal wawancara kerja (bukan dari kita)

Sebelum memvonis sumber dari kegagalan dalam wawancara kerja, ada banyak faktor yang tidak terkait dengan kapasitas / kemampuanmu secara langsung. Jika kamu tidak mendapatkan kesempatan lanjutan dalam satu atau dua wawancara pertama, jangan berasumsi bahwa masalahnya ada pada kamu. Berikut ini alasan alasannya:

1. Kebutuhan dan kebijakan perusahaan berubah

Perusahaan senantiasa membuat kebijakan lebih dinamis dan menyesuaikan kebutuhan saat itu. Mereka memotong anggaran, mengalokasikan dana ke posisi yang lebih subtantif. Bisa jadi mereka merotasi posisi karyawan yang dimiliki ke posisi yang lainnya. Terkadang, perubahan ini terjadi di tengah proses wawancara kamu.

Normalnya dalam hal ini, perekrut atau perwakilan HRD akan meminta maaf kepada kamu bahwa kebutuhan mereka telah berubah. Meskipun itu mungkin terdengar seperti klise yang mengatakan “ini bukan salah kamu, tapi perusahaan sedang bla… bla… bla…”. Kamu tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang sudah tidak eksis lagi.

Baca juga: Cara Menulis Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Inggris

2. Tidak cocok dengan kultur perusahaan

Kesesuaian budaya sama pentingnya dengan keahlian dalam hal perekrutan. Pekerja paling berbakat di dunia tidak akan bisa produktif dalam sebuah lingkungan jika tidak cocok untuk mereka. 

Bisa kita ilustrasikan dengan kebiasaan menulis pakai tangan kanan lalu berubah pakai tangan kiri. Aneh jadinya! 

Jika Anda adalah orang yang suka bekerja dengan tim, dari dekat dan secara langsung, maka bekerja dari jarak jauh tidak akan menjadi pengalaman yang baik untuk Anda. Jika Anda seorang introvert akan terasa canggung dan terasing, jika bekerja di kantor dimana berisi karyawan yang dinamis, talk-active, pandai beretorika dll.

Tidak ada yang salah dengan kepribadian kalian jika perekrut menyatakan bahwa Anda tidak akan hepi bekerja di sana. Mereka mungkin telah membantu kamu dengan membiarkan opsi ke tempat di mana kamu akan lebih nyaman dan sukses.

3. Memilih kandidat dari internal perusahaan

Faktor ini nampaknya yang paling kejam, tetapi itu memang kerap terjadi. Kadang-kadang, seorang perekrut diberi kebebasan dalam memilih kandidat dari luar atau memilih kandidat dari internal mereka. Dalam hal ini, kamu bisa menjadi pelamar yang paling memenuhi syarat di dunia, namun posisi itu telah diisi oleh kandidat internal mereka sendiri.

Tidak perlu disesali ketika gagal dalam proses wawancara kerja, mungkin belum berjodoh saja dengan posisi pekerjaan di perusahaan yang bersangkutan.

Alasan gagal wawancara kerja (kesalahan dari kita)

1. Kesan yang Buruk

Kalian gagal mendapatkan first impression / kesan pertama yang baik ketika diawal kesempatan. Misalkan:

  • Salah memanggil nama perekrut,
  • Kondisi badan berkeringat serta bau kurang sedap,
  • Kurang riset tentang perusahaan, dan itu nampak jelas,
  • Tidak dapat menjelaskan mengapa kamu menginginkan pekerjaan itu,
  • Jawaban yang diberikan seperti template dan standar,
  • Lebih parah jika kamu terlambat datang.

Ada banyak faktor kita gagal dalam proses wawancara, andaikan kita lolos di tingkat selanjutnya kadang hal itu susah untuk menghapus kesan pertama. 

Ketika itu terjadi, belajarlah dari kesalahan kalian dan lakukan yang lebih baik di lain waktu. Dan jangan larut menyalahkan diri sendiri, proses wawancara yang buruk bisa terjadi pada semua orang.

2. Tidak Punya Rencana Jangka Panjang

Tidak memiliki jawaban yang baik untuk pertanyaan “Di mana posisi kalian dalam 10 tahun ke depan?”. Ini sebenarnya klise, tetapi dapat berdampak signifikan pada penilaian pemberi kerja terhadap pelamar.

Misalnya, jika Anda melamar pekerjaan di media sosial dan mengatakan Anda ingin menjadi direktur kreatif, mereka mungkin bertanya-tanya mengapa tidak melamar pekerjaan desain.

3. Tidak Sesuai dengan Kebutuhan

Sekalipun Anda tidak bisa mendapatkan pekerjaan, bukan berarti Anda tidak memiliki bakat, semangat, atau masa depan di bidang yang Anda tekuni. 

Beberapa manajer ingin mengurangi kemampuan karyawan mereka, sementara yang lain ingin karyawan masa depan proaktif dalam mengajukan pertanyaan. Kabar baiknya adalah Anda dapat dirujuk ke perusahaan lain yang akan membuka peluang yang lebih baik untuk Anda.

4. Tidak Ada Follow Up

Perusahaan jelas mengharapkan ucapan terima kasih bahwa Anda ingin posisi itu dan bekerja di perusahaan tersebut. 

Jika tidak, perusahaan mungkin berasumsi bahwa Anda benar-benar tidak menginginkannya dan gagal di tahap wawancara kerja.

Baca juga: 10 Pertanyaan Bahasa Inggris yang Sering Ditanya Pas Interview Kerja

5. Kualifikasi Diatas Rata Rata

Berdasarkan pengalama kerja, Kamu termasuk yang memiliki kualifikasi diatas rata-rata dari persyaratan perusahaan. Besar kemungkinan tidak akan dipekerjakan, karena kamu akan bosan! 

Perusahaan biasanya memerlukan orang yang mereka rekrut senantiasa tertantang, mengambil langkah maju, dan selalu mengembangkan diri.

6. Persiapkan Kelengkapan

Sebelum mengikuti proses wawancara, minimum bawalah salinan CV kalian. Jika kamu ingin menjadi creative design misalnya, sertakan portfolio dan contoh-contoh design yang pernah dibuat untuk dipresentasikan. Jangan sampai saat wawancara berlangsung tidak ada bahan untuk dijadikan nilai tambah dari proses perekrutan.

7. Lakukan Riset pada Perusahaan

Sebelum interview, kalian harus melakukan riset singkat tentang perusahaan yang akan dituju. Ini memberi kalian referensi tentang perusahaan dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar siap untuk bergabung dengan perusahaan.

8. Perasaan Gugup

Jika situasi menjadi gugup, maka kemungkinan bersar akan melupakan poin pembicaraan utama. Lebih parahnya akan menjawab sekenanya tentang pertanyaan yang diajukan.

9. Pertanyaan Penutup

Tidak memiliki pertanyaan yang baik untuk pada akhir sesi wawancara merupakan faktor kegagalan. Bertanya tentang “apakah bagian terbaik bekerja di sini?” dan tidak ada yang lain, menunjukkan bahwa pola pikir kalian sangat stagnan.

Dalam menghadapi tes wawancara kerja, itulah hal-hal yang harus Anda hindari. Untuk dapat menghindarkan diri kalian dari hal-hal diatas, tentunya dituntut banyak belajar dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Kenali posisi kerja yang kalian lamar, kenali seberapa jauh potensi diri yang dimiliki, dan berusahalah untuk terbiasa berkomunikasi, menyampaikan dengan baik. Selamat mencoba!

 

Tommy Gandes

I am an experienced SEO Consultant. Digital Marketer. Professional Blogger & addicted Web Developer. Creator. Korean drama fans. Introvert. Fixers. Travel ninja. Thinker.

Lebih baru Lebih lama